ilustrasi/ist
ilustrasi/ist
RMOL.Bank Indonesia (BI) mengaku belum mengatur batas minimal uang muka (down paymen/DP) untuk kredit kendaraan bermotor atau properti. Tapi ancer-ancernya dipatok sekitar 30 persen dari nilai barang.
Menurut Direktur Penelitian dan Pengatuan Perbankan BI Wimboh Santoso, uang muka yang ideal untuk kedua jenis kredit tersebut sebesar 30 persen dari nilai barang. Dengan DP seÂbesar ini, risiko kredit bisa diÂmiÂÂniÂmalÂkan karena hanya naÂsaÂbah yang benar-benar mampu akan mengÂakses pinjaman.
“Kalau harga rumahnya Rp 100 juta, dia harus punya DP 30 persen. Jadi value kreditnya 70 persen dari harga,†kata Wimboh.
Ia mengatakan, saat ini seÂbaÂgian besar perbankan telah meÂwajibkan uang muka sebesar 30 persen untuk pembiayaan KreÂdit Kendaraan Bermotor (KKB) dan Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Namun saÂyangÂnya, keÂbijakan perÂbankan ini tidak diÂikuti oleh perusahaan pemÂbiaÂyaan (multiÂfinance).
Agar efektif, kata Wimboh, kebiÂjakan ini juga perlu berlaku di inÂdustri pemÂbiÂayaÂan. Jadi, bukan cuma bank yang terkena aturan. “Kalau bank diÂperketat syaratÂnya, lalu peÂruÂsahaan pemÂbiaÂyaÂan terÂnyata tiÂdak, ya nanti konÂsumen lari ke perusahaan pemÂbiayaan seÂmua,†katanya.
Wimboh mengaku tidak tahu secara persis aturan main kredit kendaraan dan rumah yang berÂlaku di perusahaan multiÂfinance. Makanya, BI segera bertemu deÂngan Badan Pengawas Pasar MoÂdal Lembaga Keuangan (BaÂpepam-LK) untuk merembukÂkan masalah ini.
Sebelumnya, Deputi Gubernur BI Bidang Moneter Hartadi SarÂwono khawatir, melimpahnya kucuran kredit ke sektor properti dan otomotif akan menyebabkan terjadinya bubble ekonomi.
Menurut Hartadi, kekhaÂwaÂtiran terjadinya bubble dari sektor otomotif lantaran konsumen semakin dimudahkan dalam proÂses pembelian kendaraan. Salah satunya aturan uang muka yang dinilai terlampau kecil, yakni haÂnya 10 persen untuk KKB dan KPR.
“Untuk sektor otomotif, bisa kita lihat mobil dan motor saat ini sangat mudah dibeli. Nah, itu keÂlihatannya terlalu cepat perÂtumÂbuhannya,†ujar Hartadi.
Ekonom BNI Ryan Kiryanto meÂngatakan, apaÂbila BI melakuÂkan pengaturan terhadap besaran uang muka kredit otomotif dan properti, maka idealÂnya adalah di kisaran 30 persen. “Aturan itu seÂkaÂligus bisa menyeleksi kualitas atau kelaÂyakan debitor dalam menerima kredit,†kata Ryan keÂpada Rakyat Merdeka. [rm]
Populer
Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21
Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58
Rabu, 03 Desember 2025 | 04:59
Senin, 08 Desember 2025 | 19:12
Kamis, 04 Desember 2025 | 05:04
Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53
Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00
UPDATE
Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:49
Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:42
Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:19
Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:18
Sabtu, 13 Desember 2025 | 23:11
Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:53
Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:52
Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:39
Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:35
Sabtu, 13 Desember 2025 | 22:29