Berita

ilustrasi

Setelah Puntadewa Kembali Menjadi Anas Urbaningrum...

SABTU, 23 JULI 2011 | 19:40 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

RMOL. Anas Urbaningrum sempat menghilang dari contact list BlackBerry teman-temannya. Baru beberapa saat lalu (Sabtu petang, 23/7), Ketua Umum DPP Partai Demokrat itu kembali muncul.

Rakyat Merdeka Online yang ingin menanyakan satu dan lain hal kepada Anas termasuk yang ikut merasa kehilangan karena Jumat malam tidak menemukan nama Anas. Dugaan semula adalah Anas mengalami masalah dengan alat komunikasi. Atau, mungkin juga ia sengaja "menghilangkan" diri agar terhindar dari pertanyaan-pertanyaan sulit menjelang pembukaan Rapat Kordinasi Nasional Partai Demokrat yang digelar di Sentul, Jawa Barat, sejak pagi tadi hingga hari Minggu besok.

Ternyata, untuk beberapa saat lamanya Anas mengubah nama menjadi Puntadewa, si sulung dari kelompok Pandawa putra-putra Pandu.


Setelah kembali muncul, Anas yang masih memasang profil wayang Puntadewa dengan layar merah, tak memberikan penjelasan mengapa ia mengubah nama menjadi Puntadewa yang dalam kisah Mahabrata versi India dikenal dengan nama Yudistira. 

"Siap, Mas. Hehe, thanks," tulis Anas singkat menjawab sapaan.

Selain Yudistira, Puntadewa juga dikenal dengan berbagai nama lain, seperti Bharata, Ajatasatru, Dharmaraja, Samiaji, Dharmawangsa, Dharmaputra, Dharmasuta, Dwijakangka, dan menurut sejumlah catatan masih banyak lagi.

Dalam bahasa Sanskerta, Yudistira berarti "teguh atau kokoh dalam peperangan", sedangkan Dharmaraja berarti "raja kebaikan", dan Ajataśatru yang berarti "tidak memiliki musuh".

Beberapa di antara nama yang dimiliki Puntadewa juga dipakai oleh tokoh-tokoh lain Dinasti Kuru.

Tombak adalah senjata utama Puntadewa yang alias Yudistira. Sementara darah yang mengalir di dalam tubuhnya berwarna putih.

Suami dari Dropadi dan Dewika ini adalah raja Kuru yang memerintah di Hastinapura. Bersama empat saudaranya, Puntadewa terusir dari kerjaannya setelah dicurangi keluarga Korawa dalam perjudian dadu.

Untuk mendapatkan kembali kerajaannya, Puntadewa dan adik-adiknya, Arjuna, Bima, Nakula dan Sadewa terpaksa menghadapi peperangan besar melawan Korawa di Tegal Kurusetra. Ini adalah epik perang paling dahsyat dalam dunia wayang yang melibatkan kesetiaan dan pengkhianatan. Tak mengenal saudara.

Pandawa sendiri adalah sepupu Korawa yang merupakan anak Dretarastra, saudara Pandu. Sebelum masing-masing punya keturunan, Drestarastra karena buta menyerahkan tahtanya secara sukarela kepada Pandu.

Nah, mengapa Anas Urbaningrum menghilangkan diri dengan mengubah nama menjadi Puntadewa? Apakah ketika itu ia mengandaikan Rakornas Partai Demokrat dapat sewaktu-waktu berubah menjadi Tegal Kurusetra?

Lantas mengapa ia mendadak muncul kembali? Apakah karena semakin tegas jaminan dari Ki Dalang bahwa Rakornas tidak akan berubah menjadi Kongres Luar Biasa? [guh]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya