Berita

sri mulyani/ist

Tak Seperti Aung San Suu Kyi, Apa Maksud Sri Mulyani

SABTU, 16 JULI 2011 | 18:35 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

RMOL. Salah satu hal yang dibicarakan Sri Mulyani Indrawati dalam wawancara di televisi Bloomberg adalah tentang apa yang disebutnya sebagai kelompok kepentingan yang masuk ke wilayah politik dan berusaha mempengaruhi kebijakan nasional untuk kepentingan pribadi.

Wawancara itu ditayangkan Bloomberg pada 5 Juli lalu dan transkripnya dimuat secara utuh di website resmi Sri Mulyani.

Menurut praktisi media, Muschlis Hasyim, pernyatan Sri Mulyani memperlihatkan kecenderungan Sri Mulyani menunggangi keadaan di dalam negeri demi keuntungan pribadi. Ada nada memojokkan partai politik dalam kalimat pendek Sri Mulyani itu.

“Ini adalah bukti bahwa Sri  Mulyani dan kelompoknya memang sedang berupaya mendelegitimasi partai politik yang ada. Dengan maksud agar rakyat menganggap partai politik adalah hambatan terbesar dalam demokrasi Indonesia,” ujar Muchlis ketika dihubungi Rakyat Merdeka Online beberapa saat lalu (Sabtu petang, 16/7).

Menurut jurnalis senior ini, cara yang digunakan Sri Mulyani dan kelompok pendukungnya yang ada di Indonesia tidak elok. Kalau memang ingin merebut kekuasaan, Sri Mulyani disarankan untuk bertarung di dalam meniru, misalnya, tokoh perempuan Myanmar, Aung San Suu Kyi yang berjuang dari dalam dan siap menghadapi semua teror dan diskriminasi politik yang dialamatkan kepada dirinya. Dalam dua dekade terakhir Aung San Suu Kyi melawan rezim militer dan selama masa itu, ia mendekam dalam tahanan rumah selama 15 tahun. Aung San Suu Kyi baru dibebaskan akhir tahun lalu.

“Mereka menggambarkan Sri Mulyani sebagai tokoh yang paling kredibel dan pantas menjadi presiden. Tetapi mereka menutup berbagai bukti kegagalan Sri Mulyani,” ujarnya lagi.

Muchlis mencontohkan keterlibatan Sri Mulyani dalam skandal danatalangan Bank Century dan kegagalan Sri Mulyani dalam mereformasi sektor pajak.

“Yang terakhir, kita tahu bahwa selama Sri Mulyani menjadi menteri keuangan ada 14 perusahaan migas asing yang mengemplang pajak,” demikian Muchlis. [guh]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya