Berita

ilustrasi/ist

Andi Arief: Indonesia Negara Demokrasi Asli

MINGGU, 10 JULI 2011 | 19:35 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

RMOL. Tanpa social media dan hanya menggunakan media berbasis teknologi tradisional, berbagai gerakan massa di masa lalu di banyak negara dapat berhasil menumbangkan rezim.

Mengapa?

Karena yang dihadapi rakyat adalah rezim yang mempraktikkan kekuasaan antidemokrasi. Begitu ujar salah seorang staf khusus Presiden SBY, Andi Arief, menganalisa gerakan massa di Malaysia dan peluangnya menulari Indonesia.

Andi Arief mengkritik pandangan yang mengatakan bahwa gerakan massa di Indonesia gagal karena kualitas kelas menengah yang tidak mendukung.

Menurut mantan Ketua Umum Solidaritas Mahasiswa Indonesia untuk Demokrasi (SMID), salah satu elemen gerakan mahasiswa di era 1998, kelas menengah Indonesia memilih pasif dan tidak terpengaruh provokasi karena mereka telah mendapatkan apa yang mereka perjuangkan. Masyarakat Indonesia secara umum kini telah mendapat demokrasi, berpartai, berdemonstrasi, dan mendapatkan informasi yang bebas dari pers yang juga bebas. Pemilihan anggota legislatif, pemilihan presiden, dan pemilihan kepala daerah diselenggarakan secara berkala. TNI pun telah mematuhi azas demokrasi.

Sementara kelas menengah di Malaysia masih belum mendapatkan itu semua sehingga mereka mau turun ke jalan. Dari sudut pandang ini, adalah kelas menengah Malaysia yang mengikuti jalan yang pernah ditempuh Indonesia.

Dia juga mengatakan, adalah suatu hal yang keliru menganggap kelas menengah Indonesia tidak memiliki kesadaran politik. Social media bukanlah faktor dominan penopang gerakan massa. Jangan lupa, sambungnya, kebebasan social media di Indonesia berbanding lurus dengan kebebasan demokrasi.

“Indonesia, Filipina, Korea, Iran, Rusia, dan negara-negara Amerika Latin, pernah mampu menggerakkan massa tanpa social media yang modern seperti sekarang. Selebaran, gerakan photocopy, aksi grafiti, petisi, pawai, vergadring, pernah dilakukan di saat jaman belum secanggih sekarang,” kata staf khusus yang menangani bencana dan bantuan sosial ini.

Terakhir Andi Arief meminta agar pemikiran mengenai kelas menengah Indonesia dilengkapi dengan pemahaman sejarah yang tepat.

“Pokoknya, Indonesia is the truly democracy,” demikian Andi Arief. [guh]


Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Slank Siuman dari Jokowi

Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02

Setengah Juta Wisatawan Serbu Surabaya

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30

Pilkada Mau Ditarik, Rakyat Mau Diparkir

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19

Bukan Jokowi Jika Tak Playing Victim dalam Kasus Ijazah

Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00

Sekolah di Aceh Kembali Aktif 5 Januari

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50

Buruh Menjerit Minta Gaji Rp6 Juta

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07

Gegara Minta Duit Tak Diberi, Kekasih Bunuh Remaja Putri

Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01

Jokowi-Gibran Harusnya Malu Dikritik Slank

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45

Pemprov DKI Hibahkan 14 Mobil Pemadam ke Bekasi hingga Karo

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05

Rakyat Tak Boleh Terpecah Sikapi Pilkada Lewat DPRD

Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02

Selengkapnya