Berita

sby/ist

RESHUFFLE KABINET

Pak SBY, Jangan Ragu Pecat Menteri Sekalipun Ketua Parpol!

JUMAT, 10 JUNI 2011 | 20:09 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

RMOL. Banyak kalangan menilai, pidato Presiden SBY soal Kepemimpinan di Hotel Ritz Carlton, Jakarta kemarin (Kamis, 9/6) dimotivasi oleh kebutuhan presiden sendiri untuk me-reshuffle Kabinet Indonesia Bersatu jilid II.  

Pernyataan SBY bahwa suatu kepemimpinan harus memiliki tujuan dan wajib mengupayakannya dengan cara-cara yang baik, yang disampaikannya dihadapan 1.000 pemuda kemarin siang itu, disebut-sebut sebagai ancang-ancang SBY yang akan mengambil langkah mengocok ulang komposisi menterinya.

Pengamat politik Ilyas Indra Damar Jati memiliki pandangan yang sama soal kebutuhan SBY untuk mengkocok ulang kabinet. Dengan mempertimbangkan kondisi saat ini, menurutnya, SBY memang harus melakukan reshuffle.


"Ya, dalam kondisi sekarang sudah saatnya itu (reshuffle) dilakukan, khususnya untuk menteri yang kurang efektif. Lakukan reshuffle atas evaluasi kinerja berbasis riset," ujarnya kepada Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Jumat, 10/6).

Ditambahkan Wakil Rektor Universitas Azzahra ini, SBY harus berani memecat menteri-menteri yang selama ini dinilai mengganggu dan menghambat tujuan kepemimpinanya, untuk mewujudkan kesejahteraan bagi rakyat, seperti yang didengung-dengungkannya selama ini.

SBY, katanya, tak boleh ragu dan pandang bulu. Dia harus berani memecat menteri, sekalipun menteri tersebut rangkap jabatan sebagai ketua umum partai dan berasal dari partai pendukung dengan pertimbangan untuk kepentingan yang lebih besar.

"Khusus untuk menteri yang merangkap menjadi ketua umum partai, atau rekomendasi partai politik, jika tidak efektif dan kinerjanya tidak maksimal, presiden harus berani mengganti walaupun ada berkaitan dengan koalisi politik," katanya.

Sebelumnya diberitakan, guru besar Ilmu Politik Universitas Indonesia (UI), Prof Dr Iberamsjah, meminta SBY menerjemahkan pidato yang terkesan normatif yang disampaikannya kemarin itu ke dalam pemerintahan yang tengah dikendalikannya. "SBY harus membuat langkah-langkah yang benar-benar nyata," katanya saat dihubungi Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Kamis, 9/6).

Langkah apa yang harus dilakukan SBY? Iberamsjah sendiri memberi sinyal agar tujuan kepemimpinan SBY bisa dicapai, maka SBY mesti mengocok ulang kabinetnya. Agar tujuan negara bisa tercapai maka SBY harus membuat kabinet yang benar-benar zaken cabinet (kabinet ahli), bukan kabinet campur aduk hasil dari tawar menawar politik. "Kalau memang itu (reshuffle) yang mau dilakukan langsung dikerjakan. Jangan hanya bicara. Seperti Pak Harto, langsung eksekusi," tutupnya. [dem]



Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Kuasa Hukum: Nadiem Makarim Tidak Terima Sepeserpun

Minggu, 21 Desember 2025 | 22:09

China-AS Intervensi Konflik Kamboja-Thailand

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:51

Prabowo Setuju Terbitkan PP agar Perpol 10/2025 Tidak Melebar

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:35

Kejagung Tegaskan Tidak Ada Ruang bagi Pelanggar Hukum

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:12

Kapolri Komitmen Hadirkan Layanan Terbaik selama Nataru

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:54

Kasus WN China Vs TNI Ketapang Butuh Atensi Prabowo

Minggu, 21 Desember 2025 | 20:25

Dino Patti Djalal Kritik Kinerja Menlu Sugiono Selama Setahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:45

Alarm-Alam dan Kekacauan Sistemik

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:39

Musyawarah Kubro Alim Ulama NU Sepakati MLB

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:09

Kepala BRIN Tinjau Korban Bencana di Aceh Tamiang

Minggu, 21 Desember 2025 | 19:00

Selengkapnya