Ramadhan Pohan
Ramadhan Pohan
RMOL.Wakil Sekjen Partai Demokrat Ramadhan Pohan mengatakan, pengungkapan Mr A bukan sebagai pengalihan isu yang sedang menghantam Partai Demokrat.
Ramadhan mengajak kepada lawan-lawan politik Partai DemoÂkrat untuk bersikap fair dan ksatria dalam melakukan komÂpetisi politik.
“Saat bencana alam Wasior, kita pernah dibilang melakukan pengalihan isu. Jadi begini saja, kepada lawan-lawan politik dan siapa saja, mari kita berkompetisi politik secara fair dan ksatria. Mari kita bekerja untuk rakyat,†papar anggota Komisi II DPR itu.
Menurutnya, melakukan kritiÂkan terhadap pemerintah boleh saja. Tapi jangan melakukan seÂrangan politik yang sifatnya fitÂnah atau menonjolkan diri dengan menginjak kepala orang lain.
Untuk itu, lanjutnya, masing-masing partai politik silakan mengurus rumah tangganya. Jangan mencampuri urusan partai lain, apalagi sampai menyebarÂkan fitnah tidak jelas.
“Ke depan jangan ada lagi SMS gelap. Tidak ada lagi fitnah politik. Jangan ada lagi serangan politik dari ekternal ke internal partai politik. Lebih baik urus rumah tangga sendiri. Jangan mengompori rumah tangga partai lain agar meledak,†bebernya.
Berikut kutipan selengkapnya;
Apa yang mendasari Anda menyebut Mr A?
Hal ini berawal dari pertanyaan wartawan yang minta tanggapan saya soal SMS gelap terhadap SBY. SMS gelap itu disampaikan dengan sebuah rencana yang seÂrius, terstruktur, rapi, dan memÂpuÂnyai tujuan jelas. Ini bukan orang santai atau iseng. KemuÂdian saya jelaskan, tuduhan keji yang ada di SMS gelap itu meruÂsak martabat serta pembunuhan karakter terhadap Pak SBY dan keluarga besar PD. Lalu saya kataÂkan masih ada lagi serangan, tuduhan, tudingan yang memÂfitnah internal Demokrat.
Salah satunya serangan dari Mr. A yang ingin Demokrat rubuh reputasi dan citranya dengan memanfaatkan situasi internal di Demokrat. Dari sana baru muncul masalah Mr A yang merupakan hanya bagian dari jawaban saya terhadap rangkaian serangan-seÂrangan terhadap PD yang beÂgitu banyak dan panjang.
Awalnya Anda mendapatÂkan nama itu dari mana?
Nama itu awalnya muncul dari laporan internal Demokrat. Nah dari sana ada jejaknya. Masalah jejaknya seperti apa, tentu saya tidak bisa detailkan karena ini buÂkan kriminal, ini adalah manuver dan manuver politik biasa dilakuÂkan dalam dunia politik. Artinya, ketika saya katakan Mr A, itu supaya dia tahu bahwa kami sudah mengetahui dan warning agar jangan melakukan lagi. Kalau misalnya dia melakukan lagi ke depan, jualan dia itu tidak hanya akan kami beli tetapi akan kami borong sekalian.
Kenapa Anda tidak memÂbuka identitas Mr A?
Tujuan kami bukan untuk mengungkapkan, tapi warning saja. Saya yakin bahwa yang bersangkutan sadar dan tidak melakukan lagi. Karena kami di PD tidak pernah mengobok-obok partai lain, kami tidak pernah bermanuver untuk menghancurÂkan dan merubuhkan image partai lain, kurang kerjaan itu namanya.
Apa Mr A yang melakukan SMS yang gelap?
Saya bisa memastikan bahwa itu bukan dilakukan Mr A. Saya bilang kelasnya beda. 1.000 perÂsen dugaan saya bukan dia yang melakukan. Yang satu adalah politisi dan satunya kelasnya maÂfia. Untuk SMS gelap itu adalah mafia kelasnya.
Kenapa Anda tidak melaporÂkan Mr A ke polisi?
Ini adalah peristiwa politik, ngapain saya mengadukan poliÂtisi A itu ke polisi. Kalau SMS gelap, kami polisi untuk menangÂkap segera pelakunya dan memÂbongkar jaringannya.
Tapi ada partai yang meÂminta agar Anda menjelaskan kasus ini?
Saya sudah dengar itu, meÂminta saya menjelaskan, karena mereka merasa tidak melakukan. Saya katakan begini, Bambang Soesatyo tidak perlu panik, seÂnyum-seÂnyum saja lah. Ini buÂkan untuk orang-per orang.
Secara personal, ada yang komÂplain terhadap anda?
Ada juga yang komplain meÂlalui twitter saya, mengaku poliÂtisi ini, politisi itu, tidak jelas intiÂnya. Ada yang mengaku namaÂnya Aidar, Ainul, Ahdar dan lain-lain yang men-twitter saya, mereka komplain bahwa mereka merasa terzolimi karena dibilang ingin merongrong PD. Maksud saya Mr. A ini kan politisi yang sudah dikenal di kelas menengah IndoÂnesia, lalu siapa Ainul, siapa Aidar tidak ada yang keÂnal, jadi jangan langÂsung merasa. [RM]
Populer
Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26
Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48
Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06
Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01
Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17
Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16
Senin, 22 Desember 2025 | 17:57
UPDATE
Selasa, 30 Desember 2025 | 06:02
Selasa, 30 Desember 2025 | 05:30
Selasa, 30 Desember 2025 | 05:19
Selasa, 30 Desember 2025 | 05:00
Selasa, 30 Desember 2025 | 04:50
Selasa, 30 Desember 2025 | 04:07
Selasa, 30 Desember 2025 | 04:01
Selasa, 30 Desember 2025 | 03:45
Selasa, 30 Desember 2025 | 03:05
Selasa, 30 Desember 2025 | 03:02