Berita

ilustrasi/ist

Kabar Pena

Pesan Uus Netral untuk Komentator RMOL

SENIN, 23 MEI 2011 | 15:37 WIB | LAPORAN: TEGUH SANTOSA

RMOL. Harga kebebasan memang mahal. Di samping itu, kita lah yang menuliskan bandrolnya. Kita yang menentukan akan semahal apa ia, atau akan semurah apa ia.

Ketika kita melepaskan akal sehat dan berbagai pertimbangan baik buruk untuk publik, maka kebebasan menjadi sesuatu yang tampak begitu murahan dan bahkan menjijikkan. Ia menjadi mesin pemusnah yang efektif, yang menyebarkan kebencian kemana-mana.

Manakala kita membingkai kebebasan dengan tanggung jawab dan kecerdasan serta ketulusan, maka kebebasan akan bermakna konstruktif. Ia menjadi vitamin yang dapat memulihkan kesehatan bangsa kita yang sedang sakit ini.


Kebebasan (dan setiap kali menyebut kebebasan yang kami maksud adalah kebebasan konstruktif). Sejauh ini itulah yang kami percaya dapat menyelamatkan bangsa ini untuk menghadapi tantangan yang semakin besar dan berat. Tetapi itu pula yang sulit untuk kita dapat. Terlalu banyak pihak yang ingin menciderainya.

Dalam kolom komentar di beberapa berita Rakyat Merdeka Online beberapa hari terakhir, kita sama-sama bisa menyaksikan betapa kebebasan kita dibajak oleh orang-orang (baca: komentator) yang lebih senang menyalakan api kebencian, menyinggung suku, agama, ras dan antar-golongan (SARA).

Sudah sering kami mengingatkan hal ini. Bahkan setiap hari dimuat pada halaman disclaimer.

Kali ini, kami berterima kasih pada komentator Uus Netral yang kembali mengingatkan kita untuk bertanggung jawab dengan anugerah kebebasan ini.

Simaklah pernyataannya yang disampaikan Uus Netral tadi siang (Senin, 23/5) pukul 11.52 WIB pada berita berjudul Inilah Dua Alasan Kenapa Anas Urbaningrum Harus Segera Bertindak. Selamat mengikuti.

SEJAK reformasi bergulir, begitu banyak kebebasan yang dinikmati masyarakat di negeri ini. Salahsatunya adalah kebebasan berbicara.
Namun sangat disayangkan, kebebasan yang merupakan hak dasar manusia itu sekarang banyak disalahgunakan. Kita tidak perlu jauh-jauh melihat contoh penyalahgunaan itu. Lihat saja komentar para komentator yang ada di halaman ini.
Mereka begitu berani berkomentar tanpa dasar yang jelas. Mereka berkomentar tentang suatu hal yang sebenarnya mereka sendiri tidak punya pengetahuan tentang hal itu. Mereka mengaku sebagai bangsa Indonesia yang notabene adalah bangsa yang baik dan berbudi luhur, dan mempunyai adat istiadat dan sopan santun.
Namun terasa aneh, mereka mencacimaki orang lain yang menurut mereka tidak benar. Tapi mereka sendiri malah berkomentar dengan bahasa yang biasanya digunakan oleh orang-orang yang tidak benar.
Untuk itu saya menghimbau pengasuh rubrik komentar RMOL untuk mulai melalakukan seleksi terhadap komentar yang layak atau tidak layak tayang, karena bagaimanapun RMOL ikut bertanggungjawab menjaga kerukunan kita bersama dalam berbangsa dan bernegara.
Dan, kepada para komentator, saya harapkan berkomentarlah sesuai dengan pengetahuan anda terhadap suatu persoalan. Kalau rasanya anda tidak punya pengetahuan tentang suatu persoalan, lebih baik Anda tidak berkomentar, karena hal itu akan mencegah anda turut serta memperkeruh keadaan.
Salam dari saya Uus Netral


Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya