Berita

BOM/ist

Nusantara

Kantor Pos Tasikmalaya dan Garut Perketat Awasi Pengiriman Paket

SELASA, 22 MARET 2011 | 13:47 WIB | LAPORAN:

RMOL. Teror bom yang mencuat terjadi belakangan ini membuat warga Tasikmalaya dan Garut, resah. Beberapa kali polisi menghimbau warga untuk waspada dan tidak terpancing dengan isu yang meresahkan.

Guna meningkatkan kewaspadaan, kantor pos dan jasa-jasa pengiriman di Tasikmalaya dan Garut memperketat pengawasan pengiriman paket. Misal di Kantor Pos Tasikmalaya Jalan Otto Iskandardinata, petugas benar-benar memperketat pengiriman terutama bagi pengiriman jenis paket. Semua paket yang dikirim satu persatu diperiksa.

Tak hanya itu, sejak dari loket pendaftaran, petugas sudah mulai bertanya kepada konsumen terkait barang yang akan dikirimkan atau dipaketkan berikut alamat tujuan pengirimannya.


Hal yang sama juga terlihat di jasa pengiriman Titipan Kilat (Tiki) Cabang Tasimalaya, di Jalan Tentara Pelajar. Menurut penanggung jawab Tiki Tasik, Edi Ruhaedi, bila pegawainya mendapati barang-barang yang dianggap mencurigakan terpaksa harus dibawa kembali oleh si pengirim. Hal ini sempat dikeluhkan beberapa pengirim paket.

"Namun setelah diberi penjelasan mereka mengerti tujuan diberlakukannya pengawasan. Saya pun mengharuskan pegawai untuk bertanya kepada konsumen terkait isi dan tujuan paket tersebut," kata Edi, kemarin siang (Senin, 21/3).

Kantor Pos Garut pun mendapat pengawasan ketat. Menurut Kepala Kantor Pos Garut, Maulana, pihaknya memperketat pengawasan untuk mengantisipasi merebaknya paket bom. Ya, mulai dari bagian loket hingga bagian processing atau pengolahan. Diakui Mualana, kantor pos tidak memiliki peralatan canggih seperti metal detector untuk mendeteksi barang-barang.

“Tapi kita menyodorkan surat pernyataan kepada konsumen, bahwa barang yang akan dikirim tidak berbahaya atau dilarang,” kata Maulana.

Meski melakukan pengawasan ketat, tapi sejauh ini di Tasikmalaya dan Garut belum melibatkan aparat kepolisian dalam melakukan pengawasan terhadap warga yang hendak mengirim paket. [wid]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Cegah Penimbunan BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 02:00

Polri Kerahkan Kapal Wisanggeni 8005 ke Aceh

Jumat, 05 Desember 2025 | 03:03

Pesawat Perintis Bawa BBM

Jumat, 05 Desember 2025 | 05:02

UPDATE

Denny Indrayana Ingatkan Konsekuensi Putusan MKMK dalam Kasus Arsul Sani

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:30

HAPPI Dorong Regulasi Sempadan Pantai Naik Jadi PP

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:22

Pembentukan Raperda Penyelenggaraan Pasar Libatkan Masyarakat

Selasa, 16 Desember 2025 | 01:04

Ijazah Asli Jokowi Sama seperti Postingan Dian Sandi

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:38

Inovasi Jadi Kunci Hadapi Masalah Narkoba

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:12

DPR: Jangan Kasih Ruang Pelaku Ujaran Kebencian!

Selasa, 16 Desember 2025 | 00:06

Korban Meninggal Banjir Sumatera Jadi 1.030 Jiwa, 206 Hilang

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

Bencana Sumatera, Telaah Konstitusi dan Sustainability

Senin, 15 Desember 2025 | 23:34

PB HMI Tegaskan Putusan PTUN terkait Suhartoyo Wajib Ditaati

Senin, 15 Desember 2025 | 23:10

Yaqut Cholil Masih Saja Diagendakan Diperiksa KPK

Senin, 15 Desember 2025 | 23:07

Selengkapnya