Berita

Soal Gayus, Australia Beri Saran pada Pemerintah RI

SENIN, 10 JANUARI 2011 | 16:52 WIB | LAPORAN: ADE MULYANA

RMOL. Pemerintah Australia ternyata ikut mengamati kasus mafia pajak Gayus Halomoan Partahanan Tambunan yang dengan leluasa bisa bepergian ke luar negeri.

Mereka pun memberikan saran pada pemerintah Indonesia, bagaimana caranya agar Gayus dan para terpidana koruptor lainnya tidak lagi senang melenggang ke luar negeri.

"Saran mereka,  orang-orang yang di-blacklist itu segera diinformasikan ke negara-negara tetangga, khususnya ke negara anggota G20," ujar Wakil Ketua KPK Bidang Pencegahan, M Jasin, di gedung KPK, Jakarta, Senin (10/1).


Di antara para anggota G20 sudah ada kesepakatan, bahwa aset yang dibawa oleh koruptor harus diinformasikan. Sehingga negara yang dituju para koruptor secara otomatis akan menolak. Tetapi sekalipun diterima, langsung diringkus.

"Itu saran (Australia) seperti itu," jelas Jasin.

Saran tersebut, sebut Jasin, tidak akan bisa diterapkan selama tidak dilakukan perbaikan menyeluruh di sektor administrasi, misalnya soal paspor elektronik.

"Kelemahan kita saat ini tidak ada e paspor dan finger print yang biometrik," tandasnya.

Australia memberi saran itu dalam penjajakan kerjasama KPK dengan pemerintah Australia dalam rangka pemberantasan korupsi yang disebut dengan the justice programe. Untuk mendukung program tersebut, rencananya untuk jangka 5 tahun, pemerintah Australia akan memberikan dana sebesar 50.000 dollar Australia.

Seperti diketahui, selama ditahan di Rutan Mako Brimob, Kelapa Dua, Gayus HP Tambunan sudah 68 kali melakukan pelesiran. Gayus pernah pergi ke Bali, Macau, Malaysia  dan Singapura dengan menggunakan paspor bernama Sony Laksono.[ald]

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Demokrat: Tidak Benar SBY Terlibat Isu Ijazah Palsu Jokowi

Rabu, 31 Desember 2025 | 22:08

Hidayat Humaid Daftar Caketum KONI DKI Setelah Kantongi 85 Persen Dukungan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:57

Redesain Otonomi Daerah Perlu Dilakukan untuk Indonesia Maju

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:55

Zelensky Berharap Rencana Perdamaian Bisa Rampung Bulan Depan

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:46

Demokrasi di Titik Nadir, Logika "Grosir" Pilkada

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:37

Demokrat: Mari Fokus Bantu Korban Bencana, Setop Pengalihan Isu!

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:35

Setoran Pajak Jeblok, Purbaya Singgung Perlambatan Ekonomi Era Sri Mulyani

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:14

Pencabutan Subsidi Mobil Listrik Dinilai Rugikan Konsumen

Rabu, 31 Desember 2025 | 21:02

DPRD Pastikan Pemerintahan Kota Bogor Berjalan

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:53

Refleksi Tahun 2025, DPR: Kita Harus Jaga Lingkungan!

Rabu, 31 Desember 2025 | 20:50

Selengkapnya