Berita

Dunia

PM Wen-Kan Face To Face

Kebekuan China-Jepang Mencair di Hanoi
SABTU, 30 OKTOBER 2010 | 07:53 WIB

RMOL. Dua raksasa ekonomi Asia, Jepang dan China, mulai mem­perbaiki keretakan hubungan di KTT Asia di Hanoi (Viet­nam), kemarin. PM China Wen Jiabao dan PM Jepang Naoto Kan sepakat menga­da­kan pembicaraan lebih lan­jut mengenai sengketa ladang gas di Laut China Timur.

Menteri Luar Negeri Jepang Seiji Maehara mengatakan, kemarin,  pertemuan dua arah itu kemungkinan terjadi di Hanoi setelah pertemuan de­ngan para pengusaha China. Siaran teve NHK Jepang, mengutip sumber peme­rin­tah, memberitakan, kedua pe­tinggi negara bakal ber­temu secara langsung setelah pukul 19:00. Namun, pejabat ber­wenang China menolak ber­komentar.

 Suasana cair terlihat saat Kan berjalan ke arah Wen, melewati 10 perwakilan ne­gara ASEAN dan tiga partner Asia Timur. Lalu Wen-Kan saling ber­jabat tangan.


“Kami sepakat akan ber­upaya untuk meningkatkan hubungan antara Jepang dan Cina dan melanjutkan hu­bu­ngan yang saling meng­un­tungkan dan strategis ini. Kami juga sepakat melan­jutkan negosiasi pada pe­ngem­bangan ladang  gas di Laut Cina Timur,” tambah Maehara.

Sebelumnya, Jepang men­desak agar dilakukan pem­bicaraan kembali atas ladang gas Shirakaba (Jepang) atau Chunxiao (China). Tokyo menduga, Beijing telah me­mulai pengeboran di Zona Ekonomi Ekskluisif (ZEE) kedua negara yang tumpang tindih itu. Kedua negara ber­tengga itu berselisih sejak pe­nangkapan kapten kapal Chi­na, 8 September lalu.

Sepuluh negara ASEAN berkumpul kemarin sebelum mengadakan KTT lebih luas dengan Asia Timur (16 ne­gara), yang akan dihadiri Men­lu AS Hilary Clinton.

Prospek pertemuan Kan dengan Wen menjadi kabur saat pembicaraan antar-men­teri Ekonomi China, Jepang dan Korsel dibatalkan. Me­nurut media Jepang, pem­ba­talan itu dikarenakan sengketa mineral tanah yang langka, na­mun pemerintah Beijing menyanggah tuduhan itu dan menyalahkan masalah penjad­walan.  [RM]

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

Distribusi Bantuan di Teluk Bayur

Minggu, 07 Desember 2025 | 04:25

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

UPDATE

RUU Koperasi Diusulkan Jadi UU Sistem Perkoperasian Nasional

Rabu, 17 Desember 2025 | 18:08

Rosan Update Pembangunan Kampung Haji ke Prabowo

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:54

Tak Perlu Reaktif Soal Surat Gubernur Aceh ke PBB

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:45

Taubat Ekologis Jalan Keluar Benahi Kerusakan Lingkungan

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:34

Adimas Resbob Resmi Tersangka, Terancam 10 Tahun Penjara

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:25

Bos Maktour Travel dan Gus Alex Siap-siap Diperiksa KPK Lagi

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:24

Satgas Kemanusiaan Unhan Kirim Dokter ke Daerah Bencana

Rabu, 17 Desember 2025 | 17:08

Pimpinan MPR Berharap Ada Solusi Tenteramkan Warga Aceh

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:49

Kolaborasi UNSIA-LLDikti Tingkatkan Partisipasi Universitas dalam WURI

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:45

Kapolri Pimpin Penutupan Pendidikan Sespim Polri Tahun Ajaran 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 16:42

Selengkapnya