RMOL. Istilah sprint before finish lazim dipergunakan dalam perlombaan marathon. Setelah berkilometer berlari, para pelari seakan mendapatkan semangat baru untuk berlari cepat (sprint) menjelang garis finish, terutama jika terdapat pelari lain yang posisinya hampir bersamaan.
Dalam pertandingan sepak bola, para pemain nampak lebih bersemangat pada menit-menit akhir pertandingan atau injury time. Tim yang kalah biasanya terus memacu diri untuk mengejar ketinggalan.
Begitu pula dalam pertandingan tinju. Dua petinju yang sudah terlihat lelah, masih bersemangat adu jotos pada ronde-ronde terakhir. Mereka seakan mendapatkan second wind (angin kemenangan) yang memacu adrenalin untuk terus bertanding.
Analog dengan marathon, sepakbola atau tinju, menjelang berakhirnya bulan Ramadhan, umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan ibadah. Salah satu ibadah yang sangat dianjutkan adalah i’tikaf. Secara bahasa, i’tikaf berarti menyendiri, atau mengasingkan diri. Dalam terminologi agama, i’tikaf mengandung pengertian menyendiri dengan niat karena Allah untuk mendapatkan ketenangan dengan memperbanyak ibadah seperti shalat, berdzikir, membaca Alquran dan ibadah lainnya.
Sesuai dengan tuntunan Syariat, i’tikaf hukumnya sunnah. I’tikaf tidak khusus di Bulan Ramadhan. Tetapi, yang paling banyak dianjurkan adalah i’tikaf pada sepuluh hari terakhir di Bulan Ramadhan.
Pelaksanaan i’tikaf pada sepuluh hari terakhir di Bulan Ramadhan didasarkan atas firman Allah di dalam Surat 2, al-Baqarah: 187: ”... dan janganlah kamu kumpuli isteri-isteri kamu sedangkan kamu sedang menunaikan i’tikaf di masjid...”.
Pedoman yang lainnya disebutkan di dalam banyak Hadits. Di antara yang populer adalah Hadits yang diriwayatkan Imam Muslim dari Aisyah RA: ”Apabila memasuki sepuluh hari terakhir di Bulan Ramadhan, Rasulullah SAW senantiasa menghidupkan malam (dengan beribadah), beliau membangunkan keluarganya, dan (nampak sekali) beliau sangat bersungguh-sungguh dan bersemangat untuk melakukannya.”
Masih ada beberapa hari yang tersisa. Before
finish, masih ada kesempatan untuk memacu ritme dan tempo beribadah, memohon ampun atas segala dosa dan mengagungkan Allah saat-saat akhir menjelang hari kemenangan: Idul Fitri.
[arp]