Desak Jokowi Pecat Rini Soemarno, Mahasiswa Panama Pun Mogok Makan

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/yayan-sopyani-al-hadi-1'>YAYAN SOPYANI AL HADI</a>
LAPORAN: YAYAN SOPYANI AL HADI
  • Kamis, 14 April 2016, 14:44 WIB
Desak Jokowi Pecat Rini Soemarno, Mahasiswa Panama Pun Mogok Makan
rmol news logo . Presiden Joko Widodo diminta segera memecat Menteri BUMN Rini Soemarno karena diduga terlibat Skandal Panama Papers.

Desakan ini disampaikan mahasiswa yang tergabung dalam Persatuan Aksi Nasional Mahasiswa (Panama). Mereka pun melakukan aksi mogok makan total. Hingga saat ini, 7 orang dari Panama tersebut sudah 6 hari melakukan aksi mogok makan total dan kondisinya sudah mulai melemah.

"Akan tetapi kawan-kawan tetap bertekad akan terus melanjutkan aksi mogok makan sampai Rini Soemarno di Pecat dan di Tangkap," kata kordinator lapangan aksi Panama, Hilman, di salah satu kampus di Yogyakarta (Kamis, 14/4).

Hilman mengungkapkan, berdasarkan data dan informasi yang didapat, tercatat Rp 67,4 milliar uang yang dimiliki Rini Soemarno tersimpan di rekening itu dengan status bebas pajak (tax haven). Bahkan, Hilman percaya jumlah itu masih terlalu kecil.

"Oleh karena itu, kami mahasiswa Panama meminta dengan hormat, agar Bapak Presiden Joko Widodo memecat Rini Soemarno dari posisinya sebagai Menteri.
Kami tidak rela pemerintahan Bapak Presiden Joko Widodo dikotori oleh pejabat yang terlibat skandal kejahatan keuangan," ujarnya.

Munculnya nama Rini Soemarno dalam  dokumen Mossack Fonseca, kata Hilman, membuktikan bahwa selama ini Rini Soemarno, paling tidak diasumsikan sebagai seorang Pejabat Negara pengemplang ajak. Karenanya, sangat ironis  jika rakyat miskin saja, selalu harus dibebani biaya pajak oleh pemerintah dengan slogan "orang bijak taat pajak."

"Namun saat yang sama, ada pejabat pemerintah yang dengan seenaknya menggelapkan kewajiban pajaknya. Kami tidak mau Bapak Presiden Joko Widodo jadi ikut terkena dampak dan imbasnya, karena kelakuan menterinya jelas-jelas melanggar hukum," ungkapnya.

"Kami siap bertahan meneruskan aksi mogok makan, sampai Rini Soemarno betul-betul dipecat dan ditangkap," sambungnya.

Hilman menegaskan, Panama siap melakukan aksi besar-besaran atas nama pada tanggal 2 Mei nanti, bertepatan dengan peringatan hari Pendidikan Nasional. Hilman mengaku sudah melakukan konsolidasi dan komunikasi dengan sesama mahasiswa di 45 kota yang jumlahnya sekitar 178 kampus.

"Dan kami siap untuk masuk ke Jakarta serentak untuk aksi besar-besaran pada tanggal 2 mei 2016 nanti. Kami berharap Bapak Presiden Joko Widodo memecat dan menangkap Rini Soemarno paling lambat menjelang tanggal 2 mei 2016 nanti, saat kami akan melakukan aksi besar-besaran di Jakarta," tegasnya.

Selain itu, kata dia, Panama juga meminta Presiden Joko Widodo membawa kembali ke Indonesia, uang sejumlah Rp 11.400 triliun yang tercatat dalam dokumen Panama Papers, karena uang itu berasal dari Indonesia. Kewajiban pajak atas uang Rp 11.400 triliun itu bisa digunakan untuk kesejahteraan rakyat, untuk membangun sekolah, rumah sakit dan fasilitas umum lainnya untuk rakyat.

"Kami meminta agar Bapak Presiden Joko Widodo menyita dan mengusut tuntas asal usul uang Rp 11.400 triliun itu. Karena sangat bisa jadi, uang yang sangat besar itu adalah hasil korupsi, pencucian uang, uang hasil kejahatan narkoba dan lain-lain yang melanggar hukum," jelasnya. [ysa]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA