Hal ini diketahui setelah dilakukan pemeriksaan intensif selama kurang lebih 1,5 jam oleh tim penjinak bahan peledak (Jihandak) pada Sabtu malam (20/2).
Menurut Kapolres Malang Kota, AKBP Decky Hendarsono, tas ransel hitam itu bukan berisi bahan berbahaya dan tidak ada kaitannya dengan peledak.
"Hanya bahan sehari-hari, dalam bentuk kotak-kotak saja," jelas Decky, sambil mengatalan bahwa sampai saat ini identitas pemilik tas belum ditemukan, sebagaimana dilansir
MalangVoice.
Tas ini, ditemukan di apotik yang berada di depan Department Store Trend, tak lama setelah ada aksi penggerebekan terduga teroris. Karena curiga, pemilik Apotik Sari, Wijoyo Yusup, pun langsung melaporkan hal ini ke polisi yang berada di pos polisi Mitra, yang berjarak sekitar 100 meter dari lokasi, pada Sabtu malam (20/2).
Wijoyo langsung melapor ke polisi karena selama 30 tahun, baru kali ini ada tas tertinggal. Ia mengatakan bahwa tas pertama kali ditemukan ketiga penjaga tokonya, yaitu Nurul, Fitri dan Yani.
[ysa]
BERITA TERKAIT: