Menurut Garcia, dalam naskah yang diterimanya tak ada nama Nabi Muhammad atau kaitan dengan agama tertentu.
Dalam gugatan yang diserahkan pada Pengadilan di Los Angeles, Rabu (19/9), Garcia mengklaim sejak film itu beredar di YouTube dirinya kerap mendapat ancaman hukum mati lewat telepon. Garcia juga merasa film itu merusak reputasinya. Pembuat film melakukan kebohongan, pencemaran nama dan menyebabkannya menderita tekanan emosional.
Menurut kuasa hukumnya, Garcia menjadi korban penipuan pembuat film. Tak ada secuilpun nama nabi Mohammad disebut selama pembuatan film atau di lokasi.
"Tak sekali pun nama 'Mohammad' disebut selama pembuatan film atau di lokasi. Tak ada kaitan dengan agama atau adegan seks yang diketahui oleh Garcia," tambahnya.
Garcia juga meminta hakim agar memerintahkan situs berbagi video YouTube supaya mencabut peredaran film tersebut. Potongan film yang diunggah ke YouTube telah menyebabkan kegeraman dunia muslim karena dinilai menghina sosok nabi Muhammad.
Film
Innocence of Muslims telah memicu aksi protes jutaan orang di seluruh dunia di Timur Tengah, Afrika Utara dan Asia. Beberapa aksi bahkan diwarnai kekerasan yang menelan korban jiwa dan kerugian harta benda. Empat warga AS tewas dalam aksi protes termasuk diplomat senior Chris Stephens, yang terbunuh dalam unjuk rasa ricuh di Konsulat AS di kota Benghazi, Libia.
[dem]
BERITA TERKAIT: