Indonesia Negara Gagal dan Amburadul!

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ade-mulyana-1'>ADE MULYANA</a>
LAPORAN: ADE MULYANA
  • Senin, 21 Mei 2012, 06:41 WIB
Indonesia Negara Gagal dan Amburadul<i>!</i>
ilustrasi
RMOL. Secara substansial Indonesia saat ini bisa dibilang sebagai negara gagal (failed state) dan atau negara amburadul (messy state). Indikasinya, negara ada dalam ketiadaannya.

"Negara berhasil secara prosedural dengan mekanisme statistik yang manipulatif, tapi secara substansial negara tidak menyelesaikan masalah," ujar pengamat politik dari Universitas Indonesia, Boni Hargens kepada Rakyat Merdeka Online melalui pesan Blackberry tadi malam (Minggu, 20/5).

Secara prosedural, kata dia, kita maju dalam berdemokrasi. Tapi secara substansial tahu sendiri bagaimana ngawurnya demokrasi kita. Secara prosedural hukum bekerja, parlemen ada dan bekerja, lalu eksekutif ada dan juga menjalankan kebijakan. Tapi tetap saja perangkat struktural negara itu tidak bekerja pada tujuan yang mendasar, yakni melayani benar-benar kepentingan umum.

Pembuktian terbalik, kata Boni yang sedang berkereta dari Frankfrut menuju Berlin, bisa dilakukan untuk membuktikan itu. Contohnya, berapa jumlah orang miskin yang riil menurun dan bandingkan dengan dana yang dikeluarkan negara untuk agenda sosial pemberantasan kemiskinan? Atau bandingkan berapa jumlah pajak yang diterima negara dengan keuntungan kumulatif perusahaan yang beraktivitas di Indonesia? Dari situ kelihatan apakah pasar dikontrol oleh negra demi kesejahteraan sosial, atau pasar dan negara berkonspirasi?

"Negara kita ada tapi tiada," demikian Boni.[dem]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA