Perayaan Jum'at Agung adalah perayaan guna memperingati kisah sengsara Yesus Kristus yang mati di kayu salib demi menebus dosa-dosa manusia.
Dalam pemantauan
Rakyat Merdeka Online, Jum'at (6/4) dibeberapa gereja katolik sudah mulai dibanjiri umat yang datang satu hingga dua jam sebelum perayaan dimulai.
Di Gereja Katedral, Gereja Yakobus Kelapa Gading Jakarta dan Gereja Albertus Bekasi, seluruh tempat duduk tambahan yang ada disekitar halaman gereja sudah dipenuhi umat yang ingin mengikuti kisah sengsara Yesus Kristus ini.
Dalam misa yang bernuansa warna ungu ini, semua patung dan salib ditutup dengan kain ungu sebagai lambang duka atau kesedihan yang mendalam.
Misa Jum'at Agung ini akan diisi dengan Pasio yakni pembacaan dengan nada lagu tentang kisah sengsara Yesus Kristus dan dilanjutkan dengan penciuman kayu salib sebagai rasa cinta dan penghormatan akan pengorbanan Sang Juru Selamat.
Dalam perayaan Jum'at Agung ini tidak ada tanda salib yang dibuat seperti perayaan ibadat jalan salib ataupun dalam ekaristi kudus, baik sebelum misa dimulai maupun ditengah-tengah perayaan dan juga ketika misa diakhiri. Tanda salib akan dipakai pada Paskah atau kenaikkan Yesus. Tanda ini merupakan tanda kemenangan.
[arp]
BERITA TERKAIT: