"Pengorbanan bung Sondang sepatutnya membuka mata dan hati pemerintah, khususnya Presiden SBY bahwa cara pemerintah mengelola negara telah menyimpang dari cita-cita Proklamasi 17 Agustus 1945," ujar Ketua Presidium GMNI, Twedy Noviady Ginting, melalui pesan elektronik yang dikirimkannya kepada redaksi (Sabtu, 10/12).
Rabu lalu (7/12), Sondang yang merupakan mahasiswa Universitas Bung Karno (UBK) Jakarta membakar diri di depan kantor Presiden SBY, Istana Negara, Jakarta. Sebelum api melumatkan kulit, Sondang mengguyur bensin ke sekujur tubuhnya. Petang tadi (10/12), pukul 17.45 WIB, Sondang yang merupakan Koordinator Himpunan Aksi Mahasiswa Marhaenis untuk Rakyat dan Bangsa Indonesia (Hammurabi) menghembuskan nafas terakhir di ruang instalasi luka bakar RSCM Jakarta.
Pemerintah, kata Tedy, harus segera berbenah dan kembali kepada tujuan awal didirikannya republik ini.
"Kebijakan dan pembangunan harus ditujukan sebesar-besarnya untuk kemakmuran rakyat. Bila tidak maka tidak dapat dihindari aksi serupa akan terjadi kembali," tandasnya.
[dem]