Bahkan Soeharto sekalipun, yang dianggap sebagai otoriter dan foto copy pemerintahan Amangkurat II (1677-1703), tidak pernah menempatkan anggota keluarganya sebagai pejabat tinggi militer. Begitu ujar mantan aktivis 1998, Firman Tendry, kepada
Rakyat Merdeka Online yang sedang berada di Maroko, Rabu pagi (30/6).
"Hanya dalam kekuasaan zalim penguasa menempatkan keluarga terdekatnya menjadi petinggi militer. Raja Majapahit Hayam Wuruk pun mengangkat Gajah Mada yang bukan ipar atau anggota keluarganya," ujar Tendry.
Dia mengatakan bahwa salah satu pemerintahan modern adalah sebisa mungkin menghindarkan
conflict of interest. Bagaimana mungkin Indonesia yang selama ini mengaku sebagai negara demokratis terbesar di dunia masih mempraktikkan cara-cara kuno seperti ini.
"Hanya di Mesir, Tunisia, Aljazair, Libya dan negara-negara otoritarian lain yang menempatkan jaringan keluarga sebagai kepala staf militer apalagi panglima angkatan bersenjata," demikian Tendry.
[guh]
BERITA TERKAIT: