Namun menurut Setara Institute, karena dimaksudkan untuk membunuh atau mematikan target, bom yang dikemas dalam sebuah buku berjudul “Mereka Harus Dibunuh karena Dosa-dosa Mereka Terhadap Islam dan Kaum Muslimin†itu patut dianggap sebagai bom dengan daya ledak tinggi atau high explosive.
Dalam rilisnya, Setara Institute menduga kuat bom diracik oleh kelompok terlatih. Dengan demikian, perlu diselidiki siapa aktor di balik peristiwa ini. Bom itu ditujukan kepada mantan pemimpin Jaringan Islam Liberal yang kini berkarier politik di Partai Demokrat, Ulil Abshar Abdalla.
“Ledakan ini nyaris bersamaan dengan desakan kuat kepada berbagai pihak untuk tidak ikut campur dalam penanganan Ahmadiyah. Nuansa perebutan otoritas keamanan antara berbagai pihak tampak terlihat pasca peristiwa Cikeusik dan Temanggung,†demikian Setara. [guh]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.