CNN melaporkan, seorang pilot menolak perintah untuk membombardir lapangan minyak di baratdaya Benghazi. Informasi yang diperoleh dari seorang tokoh oposisi ini juga menyebutkan bahwa sang pilot memilih melontarkan tubuhnya keluar dari kokpit pesawat.
Koran Libya, Quryna, juga menurunkan laporan mengenai dua orang pilot yang melompat dari pesawat mereka. Pesawat itu jatuh di daerah yang tak berpenghuni di barat Ajdabiya, sekitar 160 kilometer baratdaya Benghazi.
Adapun Qurynamerupakan bagian dari tanda-tanda akan berakhirnya kekuasaan Kadhafi di negeri itu. Ketika demonstrasi dimulai pekan lalu, koran ini menjadi salah satu alat propaganda penguasa. Namun, perlahan tapi pasti sikap Quryna mulai berubah. Kini mereka melaporkan jalannya demonstrasi dan korban-korban yang jatuh.
CNN mengakui sulit bagi mereka untuk memperoleh laporan dari daerah-daerah lain Libya. Pemerintah Libya memperketat saringan komunikasi dan berkali-kali menolak pertanyaan dari media. Sejauh ini yang dilakukan CNN umumnya adalah menghubungi narasumber lewat telepon.
Juga dilaporkan bahwa pemerintah Malta menolak kehadiran pesawat sipil Libyan Arab Airlines yang membawa pengungsi ke negara itu. Menurut pihak berwenang, pemerintah Malta menolak kehadiran pesawat itu karena tidak tahu siapa saja yang ikut menumpang di dalamnya. [guh]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: