Demikian disampaikan aktivis prodemokrasi Adhie Massardi, kepada Rakyat Merdeka Online, Senin siang (7/2). Ia meminta agar dibentuk Tim Pencari Fakta Independen untuk menyelidiki peristiwa kekerasan yang keji terhadap Jamaah Ahmadiyah di Cikeusik, Pandeglang, Banten (Minggu, 6/2).
Kekerasan terhadap Jamaah Ahmadiyah di Pandeglang terjadi saat pemerintah Yudhoyono sedang kewalahan menghadapi tekanan publik setelah sejumlah pemuka lintas agama mengungkapkan indikasi kebohongan yang dilakukan pemerintah. Sementara mahasiswa dan aktivis pergerakan di berbagai kota terus bergerak, termasuk mengumpulkan koin untuk presiden yang dalam tujuh tahun te rakhir tidak pernah mengalami kenaikan gaji.
Adhie yang juga Koordinator Gerakan Indonesia Bersih (GIB) ini mengharapkan TPF Independen ini terdiri dari Komnas HAM, Kontras, anggota DPR dan perwakilan dari LSM yang konsens terhadap pluralisme seperti Setara Institute, Wahid Institute dan Ma’arif Institute.
“Kasihan rakyat yang sedang menderita begini dibenturkan dengan sesama rakyat hanya untuk menutupi kebohongan demi kebohongan. Karena itu, saya serukan kepada teman-teman untuk tidak terpancing berkonflik dengan, misalnya, FPI. Karena mereka juga korban atas ketidakjelasan rezim ini,†demikian Adhie. [guh]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.