"Gerakan itu relatif kekuatannya, hari ini bisa kecil tapi bisa tiba-tiba seketika itu seperti air bah. Kita tidak bisa prediksi berapa besar kita butuh kematangan meledaknya gerakan massa," ujar salah seorang tokoh gerakan reformasi 1998, Satyo Purwanto, kepada
Rakyat Merdeka Online, Rabu (26/1).
Dia mengatakan, jika stimulus aksi massa sudah cukup matang, bahkan besok pun bisa terjadi aksi-aksi atau demonstrasi yang sporadis.
Sebelumnya ia tegaskan bahwa kondisi subyektif sudah matang sekali untuk terjadi gerakan besar menentang pemerintah. Di satu sisi, SBY sudah dianggap
common enemy dan pembacaan situasi nasional di kalangan gerakan mahasiswa dan rakyat kebanyakan sudah sama.
Pria yang hingga kini masih aktif di lingkungan aktivis politik ini juga mengatakan, tidak perlu waktu lama untuk membesarkan gerakan. Dia pun mengatakan, tuduhan dari elit pemerintah bahwa kelompok mahasiswa ditunggangi adalah upaya mengaburkan persoalan pokok.
"Justru mereka yang ditunggangi SBY demi melanggengkan kekuasaan. Mahasiswa hanya ditunggangi kepentingan menyelamatkan bangsa dari orang-orang serakah," tegasnya.
"Ingat, persoalan intinya adalah rakyat jelata tidak ada yang mengurus, dibiarkan telanjang tanpa pengamanan hukum dan ekonomi. Kita dipertontonkan kewibawaan negara yang terus merosot," pungkas Satyo.
[ald]