"Kalian, pers, kok sangat mudah
dibelok-belokin," kata Gayus ketika akan memasuki Ruang Sidang Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Jalan Ampera, Senin (3/1).
Kritik Gayus itu ditanggapi pedas oleh tokoh pers nasional, Sabam Leo Batubara. Menurut mantan Wakil Ketua Dewan Pers ini, kritik Gayus justru mencoba mengaburkan masalah.
"Pers tidak hanya punya fungsi menyampaikan info faktual dan benar, tapi juga kontrol. Penting untuk mencari kebenaran dan membukanya pada rakyat," terang Leo Batubara saat berdialog dengan
Rakyat Merdeka Online, sesaat lalu (Selasa, 4/1).
Karena tugas pers adalah mencari tahu benar tidaknya suatu isu, maka tidak benar jika pers mudah dibelokkan. Dalam pemberitaan isu Gayus ke Singapura, pers sudah menjalankan tugasnya dengan menanyakan kebenaran isu tersebut dari Gayus sendiri.
"Justru yang membelokkan, sumber berita sendiri. Sebagai contoh ketika pers menemukan orang mirip dia di Bali, pertama kali dia tidak mengakui. Jadi dia yang belokkan itu berita, bukan pers," tegasnya.
Sebagai informasi, tim penyidik dari Mabes Polri kini sedang melakukan penyidikan terkait isu kepergian Gayus ke Singapura.
Rumor itu mencuat setelah tayangan suara pembaca di sebuah media massa nasional edisi Minggu (2/1), yang dikirimkan seorang warga bernama Devina, yang mengaku telah melihat orang mirip Gayus Tambunan berada di bandara Soekarno Hatta pada 30 September tahun lalu hendak menumpang penerbangan ke Singapura menggunakan pesawat Air Asia.
[ald]
BERITA TERKAIT: