RESHUFFLE KIB II

Terkatung-katung Karena SBY Ragu-ragu

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/teguh-santosa-1'>TEGUH SANTOSA</a>
LAPORAN: TEGUH SANTOSA
  • Senin, 03 Januari 2011, 17:37 WIB
Terkatung-katung Karena SBY Ragu-ragu
SBY/ist
RMOL. Rencana Presiden Susilo Bambang untuk mengevaluasi Kabinet Indonesia Bersatu II awal Januari ini hendaknya diikuti dengan kocok ulang beberapa pos kementerian yang kinerjanya tidak memuaskan publik.

Demikian dikemukakan Ketua Dewan Direktur Sabang-Merauke Circle (SMC) Syahganda Nainggolan di Jakarta (Senin, 3/1), menanggapi keinginan Presiden SBY untuk mengadakan evaluasi menyeluruh anggota kabinetnya, sebagaimana telah dinyatakan berkali-kali.

"Sebetulnya, momentum pergantian Kabinet KIB II sudah terlambat. Seharusnya Presiden SBY melakukan reshuffle kabinet sejak Oktober lalu, saat pemerintah SBY-Boediono memasuki usia satu tahun," kata mantan aktivitas Institut Teknologi Bandung era 80-an itu.

Namun demikian, lanjut Syahganda, kelambanan SBY dalam menyikapi keharusan reshuffle itu, justru bukan karena adanya indikasi penyanderaan politik, khususnya dari partai pendukung koalisi SBY-Boediono yang tergabung dalam Sekretariat Gabungan (Setgab).

"Saya menilainya karena Presiden SBY yang cenderung ragu-ragu," tandasnya.

Katanya lagi, Presiden SBY perlu mempercepat agenda reshuffle kabinet, demi menjamin harapan masyarakat luas, yang menilai sejumlah menteri dalam pemerintahan SBY-Boediono tidak lagi mampu menorehkan prestasi, baik terhadap kepentingan SBY sendiri, maupun untuk menciptakan kesejahteraan rakyat.

"Di samping itu, pelaksanaan reshuffle sebenarnya untuk menjamin, agar partai-partai koalisi dapat dukungan dari seluruh elemen masyarakat, jika semuanya merasa sebagai kebutuhan mendesak," ujarnya. [guh]

  • TAGS

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA