PENUSUKAN JEMAAT HKBP

Keluarga: Tidak Perlu Uang, yang Penting Pelakunya Ditangkap

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Selasa, 14 September 2010, 12:13 WIB
Keluarga: Tidak Perlu Uang, yang Penting Pelakunya Ditangkap
ilustrasi
RMOL. Keluarga Pendeta Luspida Simanjuntak dan Hasian Lumban Toruan-Sihombing, pimpinan jemaat Huria Kristen Batak Protestan (HKBP) Pondok Timur Indah, Bekasi, yang menjadi korban penganiayaan dan penusukan dua hari lalu menolak bantuan biaya pengobatan Rp 20 juta dari pemerintah.

Menurut Siahaan, suami dari Pendeta Luspida, bukanlah tugas utama pemerintah untuk menanggung uang pengobatan Luspida dan Hasian.

"Jemaat tidak butuh uang itu, yang penting segera ditangkap pelakunya," ujar Siahaan kepada Rakyat Merdeka Online, Selasa (14/9).

Lagipula, menurut Siahaan jemaat sudah mengumpulkan dana untuk membiayai pengobatan pimpinan gerejanya di RS Mitra Keluarga Bekasi Timur. Selain itu, dukungan masyarakat luas kepada para korban terus menerus berdatangan.

"Dukungan dan kunjungan semakin banyak. Makanya agak susah juga istirahat karena orang datang terus," kata Siahaan.

Sebelumnya, Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Endang Rahayu Sedyaningsih saat menjenguk kondisi korban ke RS Mitra Keluarga Bekasi Timur, (Minggu 12/9) mengatakan pemerintah akan menanggung seluruh biaya perawatan korban melalui fasilitas Jaminan Kesehatan Masyarakat (Jamkesmas).[ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA