LEBARAN PENGUNGSI SINABUNG

Diliputi Keprihatinan, Ribuan Pengungsi Rayakan Idul Fitri

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Jumat, 10 September 2010, 13:15 WIB
Diliputi Keprihatinan, Ribuan Pengungsi Rayakan Idul Fitri
RMOL. Sekitar 1000 orang pengungsi bencana Gunung Sinabung menyambut Idul Fitri 1 Syawal 1431 H di Gedung Serbaguna KNPI, Jalan Pahlawan 1 Kabanjahe, Karo.

Acara Sholat Idul Fitri dan Tasyakuran Akbar ini dilaksanakan oleh KNPI Karo bekerja sama dengan Lembaga Amil Zakat Dompet Dhuafa dan Polres Tanah Karo, dimulai tepat pada pukul 07.30 WIB waktu setempat.

Dari keterangan resmi yang didapatkan dari Dompet Dhuafa, para pengungsi berasal dari sekitar tujuh buah Jambur (pos pengungsian besar) yang berada di sekitar area Kabanjahe dan Berastagi yang digunakan sebagai tempat bernaung sementara oleh warga yang terkena musibah letusan Gunung Sinabung.

Acara sholat Idul Fitri dan Tasyakuran Akbar memang sengaja tidak dibaurkan dengan warga kota Kabanjahe pada umumnya. Alasannya, mempertimbangkan psikologi pengungsi.

Sekretaris Desa Gung Pinto, Kecamatan Namantran, Kabupaten Karo, Keriahan Tarigan (49) yang juga menjadi salah seorang pengungsi, membenarkan hal itu. Menurutnya, saat ini pengungsi merayakan Hari Raya dalam keadaan susah, pakaian seadanya, bahkan kumal. Apabila mereka sholat bersama warga kota lainnya, dikhawatirkan menimbulkan rasa minder diantara pengungsi.

Sementara, Kkotbah Idul Fitri dibawakan oleh Ustadz Sajidan Silian, seorang tokoh masyarakat Karo yang mengingatkan bahwa apapun bencana yang terjadi, itu adalah teguran Allah agar manusia kembali bertaubat.[ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

ARTIKEL LAINNYA