Tadi malam, karena saya datang setelah Isya (rencana mau bermalam awalnya), sekitar 50.000 massa sudah memenuhi pelataran sebelah Sarinah, jalan segi empat Wahid Hasyim-Thamrin. Tumplek memanjang ke arah Tanah Abang dan ke arah Jalan Jaksa. Oh, ini maksudnya Sarinah Square, dalam hatiku.
Tahrir Square adalah simbol perjuangan pembebasan di Mesir. Tahrir artinya Liberation atau Pembebasan. Sedangkan Sarinah adalah simbol emak-emak yang revolusioner. Sukarno mengatakan apa yang diajarkan Sarinah, emak pengasuhnya ketika kecil, setiap hari padanya:
"Karno, pertama engkau harus mencintai ibumu. Kemudian, kamu harus mencintai rakyat jelata. Engkau harus mencintai manusia umumnya".
Perjuangan di Sarinah Square sudah dimulai tadi malam. Rakyat telah menjejakkan kakinya di sana. Emak-emak telah merelakan keluarganya turun ke jalan, ada yang membagi-bagi bunga, makanan, tim medis, dan bahkan berorasi memberi semangat pada massa rakyat.
Perjuangan menegakkan demokrasi tadi malam juga sudah memakan banyak nyawa, setidaknya enam nyawa manusia versi kunjungan Anies ke rumah sakit. Tentu akan banyak nyawa dan darah lagi dan lagi. Sesuatu yang tidak terhindarkan dalam menegakkan kebenaran.
Hari ini saya mendapat kabar Prabowo Subianto, akan datang ke Sarinah Square. Semoga perjuangan kita untuk kebenaran, keadilan, demokrasi dan kemanusian semakin berkobar dan Allah memberi kemenangan.
Penulis adalah Direktur Eksekutif Sabang Merauke Circle (SMC).
BERITA TERKAIT: