Pasalnya, kegiatan tambang dengan lingkungan hidup, dan kehidupan masyarakat harus bisa berjalan bersamaan sehingga manfaat yang dihasilkan dapat mensejahterakan semua pihak dalam hal ini korporasi dan masyarakat.
Persoalan itu menjadi topik yang diangkat Pimpinan Pusat (PP) Pemuda Muhammadiyah saat menggelar acara “Short Course Energi Sumber Daya Mineral dan Lingkungan Hidup” di Gedung Dakwah PP Muhammadiyah, Jalan Menteng Raya 62, Menteng Raya, Jakarta, Selasa (25/7).
Acara ini diselenggarakan lewat kolaborasi Bidang Kehutanan dan Lingkungan Hidup Pemuda Muhammadiyah dan Bidang ESDM Pemuda Muhammadiyah serta dibuka langsung oleh Sekretaris PP Muhammadiyah Izzul Muslimin dengan didampingi Gubernur Lemhannas Andi Widjajanto.
Dalam paparannya, Ketua Bidang Kehutanan dan Lingkungan Hidup PP Pemuda Muhammadiyah, Sandro Andriawan mengatakan bahwa acara ini nantinya diikuti oleh 43 perwakilan pimpinan wilayah Pemuda Muhammadiyah yang tersebar di Indonesia selama 3 hari.
“Acara ini akan digelar 3 hari. Akan ada FGD,
field trip ke kementerian terkait, hingga pembuatan rencana tindak lanjut persoalan minerba,” ucap Sandro.
Sementara itu, Ketua Bidang ESDM Pemuda Muhammadiyah Dedi Irawan berharap akan ada
output dari acara berupa pembentukan Satuan Tugas (Satgas) yang berisi para peserta
short course.
Mantinya, kata dia, mereka akan menginventarisir persoalan dari ujung Papua hingga Aceh.
“Lalu kita cari solusi bersama,” tegasnya.
Terakhir, Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dzulfikar A. Tawalla berharap acara ini bisa berdampak melalui saran kepada pemegang kebijakan dalam mencari solusi di daerah tambang.
“Dalam fiqih Muhammadiyah, segala sesuatu sangat dititikberatkan dengan kemanfaatan,” demikian Dzulfikar.
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
Kegiatan pertambangan di beberapa daerah wilayah Indonesia kerap menimbulkan polemik krusial. 
BERITA TERKAIT: