Begitu dikatakan Ketua Netfid Indonesia Muh. Afit Khomsani dalam diskusi yang digealar Lingkar Kajian Pergerakan Mahasiswa (LKPM) dengan tema “Menakar Peluang Generasi Muda di Dunia Politik, Sistem Proporsionalitas Tertutup atau Terbuka†pada Selasa (31/1).
Sayangnya, dikatakan Afit Khomsani, tidak semua pemuda Indonesia bisa memahami peran masing-masing dalam ikut andil pada pemilu.
“Pemuda harus faham pada setiap perjalanan politik dan harus ikut andil di dalamnya,†ujar Afit Khomsani.
Ditambahkan Koordinator Nasional Jaringan Pendidikan Pemilih Rakyat (JPPR) Nurlia Dian Paramita, di tengah dinamika silang pendapat soal sistem pemilu terbuka atau tertutup, generasi muda harus bisa memunculkan perannya.
Terutama, kata dia, generasi muda sebagai penerus estafet kepemimpinan bangsa, harus bisa memastikan pemilu yang digelar nanti tidak mengabaikan asas demokrasi.
“Poin penting adalah mempertahankan demokrasi, mengingat sangat banyak isu berseberangan perihal pengunduran pemilu dan lainnya,†pungkasnya.
BERITA TERKAIT: