Peringatan Hari Sumpah Pemuda Era Milenial

Selasa, 16 Oktober 2018, 14:49 WIB
Peringatan Hari Sumpah Pemuda Era Milenial
Sumpah Pemuda/Net
SOEMPAH Pemoeda

Pertama:
Kami poetra dan poetri Indonesia, mengakoe bertoempah darah jang satoe, tanah Indonesia
Kedoea:
Kami poetra dan poetri Indonesia mengakoe berbangsa jang satoe, bangsa Indonesia
Ketiga:
Kami poetra dan poetri Indonesia mendjoendjoeng bahasa persatoean, bahasa Indonesia

Demikian Wujud asli naskah Sumpah Pemuda ini disimpan di Museum Sumpah Pemuda.

Para pemimpin bangsa atau organisasi di dunia mengucapkan kalimat Bahasa Indonesia. Ketika Presiden Amerika Serikat  (ketika itu ) ke Indonesia tahun 2010, beliau mengucapkan kalimat “ Assalamualaikum, Indonesia bagian dari diri saya," ; "Pulang kampung nih," dan "Sate, bakso enak, ya," kata Obama dikutip dari laman Liputan6.com.

Anggota parlemen Inggris, Richard Graham dalam sidang parlemen Inggris mengucapkan Rabu (10/10) waktu setempat, mengatakan "Teman yang membantu saat dibutuhkan adalah teman sebenarnya. A friend in need is a friend inded," seperti dikuti laman Times Indonesia. Dan Presiden paralimpic Majed Rasheed mengucapkan lirik lagu kebangsaan Indonesia Raya.

Dalam tahun 2018 Indonesia mengalami banyak cobaan alam dari gempa dan tsunami baik apalagi menjelang bulan Oktober kejadian gempa bumi membuat bangsa Indonesia menjadi semakin erat untuk saling membantu. Kegiatan olahraga Asian Games dan Asian Para Games  dan Kegiatan Tahunan IMF di Bali tahun ini baru saja usai "Terima kasih Indonesia atas semua jerih-lelah anda," kata Lagarde dalam bahasa Indonesia ketika menyampaikan sambutan dalam konferensi pers penutupan Annual Meeting, Minggu (14/10)

Saat ini terjadi perpaduan generasi masyarakat kelas menengah dan masyarakat urban di Indonesia lebih dikenal generasi milenial. Generasi ini unik karena mereka umumnya paham penggunaan teknologi dan budaya pop musik sebagai sarana komunikasi melalui internet dan sosial media, Kalaupun ada komunitas, lebih ke komunikasi di dunia maya daripada dunia nyata. Bahasa yang digunakan pun mereka campur antara Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Hal itu menjadi suatu trend yang kekinian.

Bagaimana dengan generasi milenial terhadap Bahasa Indonesia sebagai Bahasa pemersatu bangsa, sebagaimana diamanatkan dalam Sumpah Pemuda yang diucapkan pada tanggal 28 Oktober 1928? Indonesia saat ini dikenal di penjuru dunia dibuktikan bahwa ada 8 negara yang memasukkan dalam Bahasa Indonesia sebagai program studi pendidikan contoh : Australia, Kanada, Jepang, Vietnam, Ukraina, Hawai, Korea Selatan dan Suriname.

Pemimpin bangsa dan organisasi Internasional berusaha dengan bangga dalam setiap sambutan atau pertemuan menggunakan atau menyebutkan kalimat ber-Bahasa Indonesia.

Sepatutnya kita bangga sebagai bagian bangsa Indonesia. Di Era milenial ironis, teknologi maju, bahasa asing, sosial media dan komunitas berbagai tingkatan belajar bahasa asing, dan lebih menyedihkan pendidikan bagi anak -anak sejak dini dibiasakan bahasa asing.

Bahasa Inggris memang perlu karena termasuk bahasa dunia, di sisi lain bangsa lain belajar Bahasa Indonesia dan dijadikan program studi, jangan-jangan bahasa Indonesia nanti akan diajarkan pendidik yang  mempunyai sertifikat yang dikeluarkan oleh suatu badan Internasional sehingga Bahasa Indonesia menjadi bahasa pilhan setelah bahasa daerah.
Melalui peringatan Sumpah Pemuda tahun 2018 ini marilah kita Pemuda Indonesia meningkatkan Bahasa Indonesia (salah satu ) unsur dari isi Sumpah Pemuda agar mengerti , mempelajari dan menggunakan Bahasa Indonesia dengan baik dan benar sesuai Ejaan Yang Disempurnakan (EYD). Tantangan bagi Pemuda Indonesia untuk dapat menjaga dan mempraktekkan dengan baik di dalam pergaulan Bahasa Indonesia dibandingkan Bahasa asing.

Bagaimana bentuk tantangan tahun 2030 bagi Pemuda Indonesia sebagai agen perubahan menuju Indonesia Berjaya  bukan saja kuat di Asia Tenggara tetapi kuat di Asia Pasifik. Pasalnya, generasi milenial akan membuat perubahan terhadap Indonesia dan selalu mengimplementasikan isi Sumpah Pemuda dalam kehidupan sehari-hari, dalam bernegara. Bangga sebagai satu tanah Indonesia, satu bangsa Indonesia dan satu bahasa Indonesia.

Oleh: Ravotti Asikin Natanegara

Penulis adalah Pemerhati yang bekerja di BUMN




Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA