Dalam pertemuan tersebut Sandi diceritakan tentang jumlah tagihan BPJS yang membengkak dan harus dibayarkan pemerintah kepada RS Muhammadiyah di Surabaya. Sandi mengaku terkejut lantaran jumlah tagihan mencapai Rp 107 miliar.
Sandi mengaku aspirasi dan fakta tersebut akan dicatatnya dengan baik untuk menyusun kebijakan yang selama ini turut berkolaborasi dengan warga maupun organisasi masyarakat lainnya
"Saya tadi dilaporkan Rp 107 miliar, RS Muhammadiyah di Surabaya ini belum dibayarkan BPJS. Kalau begini terus saya ganti namanya jadi Bank Muhammadiyah, karena turut meminjamkan dana untuk pemerintah dan membantu dan dirasakan manfaatnya oleh masyarakat secara langsung," kata Sandi melalui keterangan tertulis.
Namun, kata Sandi, dirinya mendapat pesan serta mandat dari Capres Prabowo Subianto agar tidak saling menyalahkan dan menjatuhkan.
"Kita harus berpikir bersama untuk memperbaiki masa depan. Kita saling membantu untuk bangsa yang adil dan makmur," tandasnya.
[lov]