Maka dari itu, NU mengajak semua komponen bangsa untuk menjaga nasionalisme dan tetap optimis Indonesia terus berdaulat dalam tali persaudaraan.
Hal ini diungkapkan KH. Said Aqil Siraj dalam diskusi lintas agama 'Pancasila Rumah Kita, Perbedaan Adalah Rahmat' di Kantor Pusat PBNU, Jakarta Pusat, Rabu (26/8).
"Tidak mungkin umat manusia ini satu agama, tidak mungkin Kristen semua, Katolik semua, Islam semua, dan Hindu semua. Sama dengan tidak mungkinnya manusia hanya satu suku satu bangsa," kata K Said.
Ia menambahkan NU dengan sendi ahlussunnah wal-jama'ahnya menyelaraskan nilai-nilai tamasuh (toleransi), tawazun (keberimbangan), tawassuth (moderatisme) dan 'adalah (keadilan) demi komitmen menjaga kesatuan, persatuan, dan kedaulatan bangsa.
Nilai-nilai ini, lanjut Kiai Said juga merupakan teladan kiai-kiai NU terdahulu dalam rangka moderatisme dalam sikap pada perumusan dasar negara, ketika sidang konstituante dalam fase awal kemerdekaan yang mendukung pancasila sebagai dasar negara, dan memahami bahwa nilai-nilai Islam menjadi ruh Pancasila.
[dem]
BERITA TERKAIT: