Penggalan "Pesan SBY" yang Mengecam Kelompok Anas Kembali Terkuak

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/aldi-gultom-1'>ALDI GULTOM</a>
LAPORAN: ALDI GULTOM
  • Kamis, 24 Oktober 2013, 17:18 WIB
Penggalan "Pesan SBY" yang Mengecam Kelompok Anas Kembali Terkuak
anas urbaningrum/net
rmol news logo Perseteruan Partai Demokrat di bawah asuhan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan ormas Perhimpunan Pergerakan Indonesia (PPI) bentukan mantan Ketum Partai Demokrat, Anas Urbaningrum, menambah kusut wahana politik nasional. Saling serang di antara dua petinggi organisasi tersebut terus bergulir walau tidak produktif bagi rakyat.

Beberapa saat lalu, redaksi mendapatkan penggalan pesan singkat yang diduga berasal dari SBY dan ditujukan kepada jajaran pengurus teras Partai Demokrat, yang dibuat ketika dia baru mendarat di Jakarta pada Sabtu (19/10) setelah kunjungan kerja di Pacitan dan Yogyakarta.

SBY memang begitu geram dengan rumor penculikan mantan Ketua Umum Partai Demokrat, Subur Budhisantoso, oleh Badan Intelijen Negara. Kabar itu bergaung dari markas PPI di Duren Sawit, tepatnya dari mulut panitia diskusi berjudul "Dinasti versus Meritokrasi Politik" yang diadakan Anas Cs, Muhammad Rahmad.

Berikut isi pesan singkat yang diterima redaksi:

Dari: Ketum/Ketua MT PD
Kepada:
1. Kahar PD
2. Ketua Wanbin PD
3. Ketua Wanhor PD
4. Para Waketum PD
5. Sekjen PD
6. Ses MT PD
7. Bendum PD
8. DE PD
9. Ketua Fraksi PD DPR

Tembusan: Prof S. Boedisantoso

1. Sore ini, ketika saya baru saja sampai di Jakarta dari Kunker ke Jatim & DIY, saya dikejutkan oleh sebuah berita yang bombastis, provokatif & agitatif. Judul berita yg ada di sejumlah media berbunyi "Rezim SBY menggila". Diberitakan bahwa Prof Boedisantoso (BS) pendiri PD diculik oleh BIN (Badan Intelijen Negara), sehingga tidak bisa menghadiri acara PPI. Pihak Istana, begitu manuver politik itu, diminta untuk menjelaskan.

2. Sekitar 2 jam yg lalu saya mendapatkan laporan dari Ka BIN bahwa berita itu tidak benar. Bohong. Tidak ada yg disebut penculikan itu. Saya mendengar bahwa pernyataan diculiknya Pak Boedisantoso itu dari Anas & Pasek. Selanjutnya BIN akan memberikan pernyataan pers pada malam hari ini. Bahkan atas pencemaran nama baik BIN sebagai lembaga negara, BIN mempertimbangkan utk mengadukan pencemaran nama baik itu ke pihak kepolisian. Saya juga marah terhadap fitnah keji itu, dan saya minta diusut secara tuntas. Jelaskan kepada rakyat apa yg sungguh terjadi. Negara kita negara hukum, bukan negara fitnah.

3. Sebagaimana sdr ketahui hubungan kita dgn Pak BS baik. Beliau saya angkat menjadi anggota Wantimpres selama 5 tahun. Pandangan-pandangannya juga jernih. Pak BS sangat peduli pada pluralisme & kerukunan sesama komponen bangsa. Pak BS adalah salah satu anggota Dewan Pembina PD, meskipun sekarang ini berada dlm status "non aktif" karena menjadi Komisaris di salah satu BUMN.

Kemarin, SMS yang diduga dari SBY itu sudah beredar, namun hanya pada poin empat dan lima. Di dalam penggalan pesan itu, lagi-lagi SBY secara eksplisit mencantumkan nama Anas Urbaningrum dan Gede Pasek Suardika, Ketua Umum dan Sekretaris Jenderal PPI

Berikut isi butir keempat dan kelima itu:

4. Jahat sekali, luar biasa sebenarnya saya tidak ingin melihat ke belakang, tapi pihak anas terus menerus menyerang dan menghantam saya, dan partai demokrat. Setelah hampir 3 tahun saya mengalah dan diam, saatnya saya untuk saya hadapi tindakan yang telah melampaui batasnya itu. Partai Demokrat atas kerja keras kita baru saja mulai bangkit. Karena perilaku sejumlah kader, termasuk Anas partai kita sempat melorot tajam dan hancur. Kalau gerakan penghancuran Partai Demokrat dan SBY terus mereka lancarkan, para kader seluruh Indonesia akan sangat dirugikan. Sebagai unsur pimpinan Partai kita harus menyelamatkan partai kita, termasuk nasib dan masa depan jutaan kader dan anggota Partai Demokrat di seluruh Indonesia."

5. Jika terbukti Pasek (yg masih anggota DPR dari FPD) menyebarkan berita bohong yang mencemarkan nama baik BIN, dan secara tidak langsung nama baiik presiden, saya kira dewan jegormatan harus mengambil sikap."

[ald]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA