KNPI Dukung Diwali Jadi Hari Libur Nasional

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/ade-mulyana-1'>ADE MULYANA</a>
LAPORAN: ADE MULYANA
  • Sabtu, 17 November 2012, 21:14 WIB
KNPI Dukung Diwali Jadi Hari Libur Nasional
perayaan diwali/ist
rmol news logo Ketua Bidang Hubungan Luar Negri DPP KNPI, KRT Abhiram Singh Yadav, mengatakan dan mendukung agar Hari Raya Diwali ditetapkan sebagai hari libur nasional.

"Demokrasi di Indonesia harus dilanjutkan dan di tingkatkan, setelah pengakuan terhadap etnis Thioghoa di Indonesia dengan menetapkan hari raya Imlek sebagai libur nasional maka saatnya pemerintah juga memikiran untuk menetapkan Hari Raya Diwali sebagai libur nasional sebagai bentuk pengakuan etnis India yang merupakan bagian dari masyarakat nusantara yang tak dapat dipisahkan," ujar Abhiram yang juga merupakan Vice Chairman CAYC (Committee for ASEAN Youth Cooperation), dalam perbincangan dengan wartawan, Sabtu (17/11).

Saat ini diketahui banyak negara yang menetapkan Diwali sebagai libur hari nasional termasuk di antaranya Malaysia dan Singapura.  Deepavali atau Diwali dalam agama Hindu berarti "Festival Cahaya". Festival ini melambangkan kemenangan baik atas buruk, dan lampu dinyalakan sebagai tanda perayaan serta harapan umat manusia. Perayaan Diwali baru saja berlangsung tanggal 13 November 2012.

Umat Hindu, Jain, dan Sikh sama-sama menganggap festival ini sebagai perayaan hidup dan dimanfaatkan untuk memperkuat tali persaudaraan antara keluarga dan teman. Untuk umat Jain, ini adalah salah satu festival terpenting, dan menandai dimulainya tahun Jain. Perayaan ini juga termasuk festival penting bagi umat Sikh.

"Masyarakat etnis India di tanah air kan merupakan bagian dari sejarah Indonesia yang tak terpisahkan. Saya rasa akan sangat bijak jika hal ini diangkat sebagai Libur Nasional toh juga banyak Negara sudah menetapkanya missal Singapura dan Malaysia. Etnis India kan juga bagian dari Bhineka Tunggal Eka," ujar Abhiram.

Abhiram yang juga merupakan tokoh muda etnis India yang aktif di berbagai organisasi dan kerap mewakili Indonesia di kancah Internasional ini berharap Presiden SBY maupun partai-partai politik bisa memberikan perhatian terkait hal ini.

"Saya rasa partai-partai politik bias mengusulkan hal ini, apalagi jika bias ditanggapi oleh Bapak Presiden akan menjadi era baru bukti demokrasi di tanah air," tutup Abhiram yang yang saat ini duduk sebagai Ketua Bidang Luar Negri dibawah kepemimpinan Ketua Umum Taufan EN Rotorasiko. [dem]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA