"Beberapa daerah yang terdampak antara lain jalan lintas Kota Fajar-Manggamat di Kecamatan Kluet Tengah dan jalan lintas Kluet Utara-Kluet Selatan," ungkap Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Aceh Selatan, Zainal, kepada
RMOLAceh, Jumat, 11 Oktober 2024.
Zainal menjelaskan, hujan deras yang mengguyur wilayah hulu sungai Kluet Tengah menyebabkan luapan air ke jalan-jalan utama, merendam rumah warga, hingga menghambat aktivitas sehari-hari. BPBD Aceh Selatan bersama warga setempat langsung melakukan evakuasi menggunakan perahu karet dan perahu tradisional.
"Pada malam hari sekitar pukul 21.00 WIB, terjadi banjir susulan di Desa Jambo Papan dan Koto Indarung, dengan ketinggian air mencapai 40 hingga 100 centimeter di beberapa titik," tambahnya.
Warga yang terdampak telah dievakuasi ke tempat yang lebih aman. Namun, hingga saat ini, jumlah korban dan kerusakan yang dialami masih dalam proses pendataan.
Berdasarkan data sementara yang diperoleh BPBD Aceh Selatan, setidaknya 11 rumah di Gampong Jambo Papan terendam, mengakibatkan 40 jiwa terdampak. Sebagian besar warga telah berhasil dievakuasi.
"Sedangkan data dari Gampong Koto Indarung, Kota Fajar, dan Keude Runding masih dalam proses pendataan," terang Zainal.
Tim BPBD Aceh Selatan bersama TNI, Polri, dan masyarakat setempat pun telah dikerahkan ke lokasi bencana untuk melakukan upaya evakuasi dan penanganan. Hingga saat ini, kondisi air di wilayah Kluet Tengah mulai surut, sementara di Kluet Utara dan Kluet Selatan masih terpantau naik.
"Akses jalan lintas nasional Tapak Tuan Keude Rundeng telah bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat," tutur Zainal.
Sampai saat ini BPBD Aceh Selatan masih terus memantau perkembangan situasi banjir di lapangan. Masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan mengikuti arahan petugas.
Hujan deras yang mengguyur sejak Kamis, 10 Oktober 2024, berdampak dengan meluapnya sungai di sejumlah wilayah di Aceh Selatan. Banjir pun tak tertahankan melanda wilayah tersebut. 
BERITA TERKAIT: