Gara-gara Urusan Sertifikat BMW, Ahok Jadi Paranoid Sama PNS DKI

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Senin, 09 Juni 2014, 15:30 WIB
Gara-gara Urusan Sertifikat BMW, Ahok Jadi Paranoid Sama PNS DKI
basuki t purnama/net
rmol news logo Pelaksana Tugas Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama curiga ada permainan di balik upaya penyelesaian sertifikat lahan Taman BMW.

Pria yang akrab disapa Ahok ini menuding, ada oknum  Pemprov DKI maupun pihak luar sengaja ingin memperlambat proses sertifikasi lahan itu. Termasuk, Kepala  Badan Pengelolaan Keuangan Daerah (BPKD) DKI Jakarta Endang Widjajanti.

"Jadi banyak sekali surat-surat. Ini mau ke pengadilan. Ada yang tuntut kita soal lahan. Harusnya kamu ke pengadilan ambil dong mana punya kita. BPKD nggak kasih. Nggak ada katanya. Jadi ini ada permainan," ujar Ahok di Balaikota, Jakarta Pusat, Senin (9/6).

Ahok mengaku sebenarnya trauma menghadapi pegawai negeri sipil (PNS) di lingkungan Pemprov DKI Jakarta karena sering memberi informasi palsu.

"Makanya saya bilang saya jadi paranoid sama kalian di sini. Kenapa? Karena saya merasa kalian kerjain saya," keluhnya.

Menurutnya, Kepala BPKD terkesan tidak peduli dengan kasus-kasus yang ada di DKI. Yang lebih mengerikan baginya, pejabat setara eselon III dan IV pun ternyata tidak takut pada perintah kepala dinas.

"Kasih tahu saya mana eselon 3 dan 4 anda yang nggak betul. Kita ganti. Ganti semua eselon 3 dan 4 di BPKD. Seluruh perusahaan kuncinya di finance officer Kemenkeu," katanya.

Ahok mengaku malu dengan teguran yang disampaikan oleh Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora) melalui media massa. BPKD menurutnya harus tanggap dengan pernyataan Kemenpora terkait sertifikat lahan BMW.

"Apa sih susahnya, sertifikat udah keluar, kamu baca nggak sih berita menpora bilang asal ada sertifikat lahan BMW langsung saya kasih rekomendasi. Baru mau verbal. Ini verbal bisa seminggu lagi. Musti saya yang bikin surat," tandasnya.[wid]

Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA