Nara sapaan Nachrowi menjelaskan, bila dibandingkan tahun 2009, suara Demokrat DKI 34,7 persen. Namun, pada tahun 2012 tinggal 18 persen.
"2014 kita kader partai harus siap dan selalu meningkatan potensi kita menghadapi pemilihan legislatif dan pemilihan presiden," ungkap Nara melalui rilisnya (Selasa, 25/6).
Nara yang hadir dalam Silaturahmi dan Pembekalan Caleg DPR dan DPRD DKI Partai Demokrat, di Grand Cempaka, Jakarta hari ini menambahkan, pada Rapat Pimpinan Daerah yang diselenggarakan Januari lalu, Demokrat Jakarta sudah mengantisipasi ancaman dari partai-partai lainnya. Penurunan suara merupakan hakekat ancaman yang dibicarakan dalam Rapimda tersebut.
"Ini ancaman serius bagi kita. Ini ibukota negara, setiap kegiatan tertumpah di Jakarta. kalau ada oknum Demokrat yang korupsi warga DKI yang tahu lebih dahulu. Itu harus dirubah," terang Nara.
Menurut Nara, tidak ada partai yang menang dua kali. Ia menegaskan DKI merupakan ancaman yang berat. Demokrat DKI sambung Nara, akan berkonsentrasi pada wilayah yang menjadi fokus Demokrat.
"Kita sudah tahu ancaman yang berat di DKI. Tidak ada juara yang dua kali, partainya. Tapi 2014, Ketua DPRD tetap dipegang Demokrat," celoteh Nara, samabil diiringi tepuk tangan caleg-caleg Demokrat.
[wid]
BACA JUGA: