Ketua SP JICT: Dirut Pelindo II Sampaikan Data Tidak Akurat Soal Dwelling Time

 LAPORAN: <a href='https://rmol.id/about/'></a>
LAPORAN:
  • Jumat, 24 Maret 2017, 03:21 WIB
rmol news logo Ketua Serikat Pekerja PT Jakarta International Container Terminal (JICT) Nova Sofyan Hakim menilai Direktur Utama Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II, menyampaikan data yang tidak akurat kepada publik.

Direksi Pelindo II dinilai Nova membuat pernyataan yang tidak tepat mengenai waktu pengeluaran petikemas (dwelling time) impor di pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. 

"Pelindo II bilang dwelling time sudah 2,7 hari ternyata faktanya masih 3,9 hari. Kemudian akan ada perbaikan dwelling time lagi, tapi sejak 2016, sampai sekarang belum ada," ujar Nova kepada redaksi, Jumat (24/3)

Ia pun menyayangkan data dwelling time 2,7 hari yang sempat disampaikan Direktur Utama (Dirut) Pelindo II sebagai pencapaian sangat fatal mengingat angka tersebut merupakan dwelling time petikemas ekspor tanpa menyertakan data impor.

"Petikemas ekspor kan hampir tidak pernah bermasalah. Dwelling time ekspor rendah karena pelabuhan ada waktu tenggat petikemas masuk terminal atau closing time," tutur Nova

Menurut Nova, mengutip kajian world bank, salah satu komponen dwelling time yang dikenal dengan post clearance atau proses selama di pelabuhan. Dalam fase ini dwelling time dihitung saat kapal ditarik ke dermaga sampai petikemas keluar dari pelabuhan.

"Ambil contoh di JICT, bulan Oktober sampai November 2016, rata-rata waktu penarikan kapal sampai pelabuhan mencapai 4,6 jam. Ini tidak pernah diperhitungkan sebelumnya padahal ada ranah Pelindo II disana," kata Nova.

Nova menyayangkan waktu penarikan kapal yang terhitung masih sangat lama dan menyumbang waktu tunggu cukup tinggi.

"Data faktual belum 2,7 hari. JICT yang sudah tersistem dan modern saja masih diatas 3,5 hari. Lalu bagaimana pelabuhan lainnya? Apakah alat-alatnya handal seperti JICT? Ini tidak menjadi perhatian Pelindo II," kata Nova.

Nova pun menegaskan pihaknya ragu jika informasi Dirut Pelindo II sudah sesuai dengan fakta lapangan. Hal ini lah yang menurut Nova fatal terhadap perbaikan dwelling time.

"Setahun terakhir tidak ada progres pembenahan. Buktinya dwelling time masih tinggi. Dirut Pelindo II harus melakukan terobosan," demikian Nova.[san]


Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.

FOLLOW US

ARTIKEL LAINNYA