Mengutip
CNN pada Selasa (14/11), penutupan itu dilakukan setelah indeks kualitas udara (AQI) di kota terpadat kedua itu melonjak hingga lebih dari 400, angka yang dianggap "berbahaya" oleh perusahaan pelacak udara Swiss, IQAir.
Ketua Menteri Provinsi Punjab Mohsin Naqvi mengatakan pihaknya telah memberlakukan darurat lingkungan kesehatan di tiga kota yakni Gujranwala, Hafizabad dan Lahore.
"Akan ada pergerakan terbatas orang ke dan dari daerah-daerah ini dengan transportasi umum dan pribadi," ungkapnya.
Dikatakan Naqvi, pihaknya juga telah membatasi perkumpulan warga lebih dari empat orang di satu tempat.
"Keadaan darurat akan diberlakukan hingga situasi membaik," jelasnya.
Menurut laporan
Al Jazeera pada Kamis (9/11), konsentrasi PM 2.5, atau partikel kecil, di udara mendekati 450 di Lahore, 30 kali lebih tinggi dari rata-rata paparan harian maksimum yang direkomendasikan Organisasi Kesehatan Dunia dan dianggap berbahaya.
Suhu yang lebih dingin memerangkap partikel polusi, menciptakan kabut beracun yang mencapai tingkat berbahaya.
Menjelang akhir tahun setelah panen musim dingin, jutaan petani membersihkan sisa padi mereka dengan membakar ladang untuk mempersiapkan panen gandum. Kegiatan itu membuat udara menjadi tercemar.
Kondisi udara diperburuk dengan polusi kendaraan dan industri, telah mengakibatkan kabut asap dalam jumlah besar.
BERITA TERKAIT: