Kementerian Pangan, Pertanian, dan Perikanan Denmark dalam siaran persnya pada Senin (2/1) menyebut kejadian tersebut sebagai wabah flu burung keempat terbesar di negara itu sejak lonjakan kasus terakhir pada Oktober lalu.
Laporan lebih detail datang dari kepala bagian di Danish Veterinary and Food Administration (DVFA), Lotte Brink yang menyatakan pemusnahan pada 50 ribu ayam dilakukan untuk menghentikan penyebaran wabah.
"Kami akan memusnahkan 50 ribu ekor ayam dalam beberapa hari mendatang, baik untuk meringankan penderitaan unggas maupun untuk mencegah penyebaran infeksi," jelasnya seperti dimuat
Xinhua.
Lotte mengatakan virus H5N1 yang menjangkit ayam pertama kali ditemukan pada malam tahun baru, saat beberapa ayam mati di sebuah peternakan dekat kota Orum di Hedensted Municipality.
Dalam proses eksekusi puluhan ribu ayam dan pembersihan seluruh area peternakan, kata Lotte, pihaknya akan dibantu oleh Badan Manajemen Darurat Denmark (DEMA).
Hingga Senin (2/1), DVFA mulai memberlakukan zona terbatas sepanjang 10 kilometer di sekitar peternakan dan melarang pemindahan telur atau unggas tanpa izin.
Pembatasan itu akan dicabut paling cepat 30 hari setelah unggas yang terinfeksi terakhir dimusnahkan dan peternakan telah didesinfeksi.
BERITA TERKAIT: