Pemimpin
dunia harus kompak menyerukan untuk menjadikan Yerusalem sebagai simbol
perdamaian dunia dan menjadi kota suci umat Islam, Kristen dan Yahudi.
Seruan
ini disampaikan Sekretaris Jenderal MD Hubbul Wathon Hery Haryanto
Azumi. Hery pun memastikan bahwa MD Hubbul Wathon menolak Yerusalem
dijadikan sebagai Ibukota Israel oleh Presiden Amerika Serikat Donald
Trump.
"Kami
mengecam keputusan Presiden Trump tersebut, menjadikan Jerusalem
sebagai Ibukota Israel," ujarnya di sela-sela teleconference dan Ngaji
Kitab Hadratus Syaikh KH Hasyim Asy'ary bersama Habib Umar bin Hafidz
dan jajaran Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)
Ia
menilai Presiden Trump tidak memperhatikan proses perdamaian yang telah
dicapai dengan susah payah. Ini artinya Presiden Trump telah memancing
tumbuhnya radikalisme dimana-mana. Dan secara sadar menjerumuskan dunia
ke dalam konflik yang tidak berkesudahan.
"Majelis Dzikir Hubbul Wathon meminta Presiden Joko Widodo untuk memimpin dunia guna mempertahankan harmoni dunia," tegasnya.
Ia mengajak para pemimpin dunia yang lain untuk membuat konsensus perdamaian yang lebih permanen.
"Presiden
Trump telah memprovokasi terjadinya konflik besar yang bisa
menjerumuskan dunia ke dalam perang dunia," demikian Hery. [mel]
Temukan berita-berita hangat terpercaya dari Kantor Berita Politik RMOL di Google News.
Untuk mengikuti silakan klik tanda bintang.
BERITA TERKAIT: