"Aduh, itu jahat banget. Ya Allah, Itu manusia punya hati nurani apa nggak sih? Selama 13 tahun meraup keuntungan dari mengorbankan orang lain, ya Allah dan itu anak-anak kecil semua yang jadi korbannya," nilai Denada.
"Aduh, saya bener-bener udah kehabisan kata-kata. Seorang ibu, ya, yang anak saya vaksin tiap berapa bulan sekali, itu rasanya, duh, miris sekali," lanjut sang
rapper yang beralih menjadi pedangdut ini.
Selain itu, Dena nampak keÂheranan bagaimana vaksin palsu tersebut dapat masuk ke instansi kesehatan dan pada akhirnya digunakan untuk para pasien anak-anak.
"Ya, bingung melihatnya, ya. Bagaimana dia bisa masuk ke situ, bagaimana dia bisa padahal itu rumah sakit atau dokter atau instansi kesehatan. Itu mereka punya pagarnya sendiri sebeÂnarnya, tapi kenapa bisa sampai jebol," tuturnya.
Selama ini, bekas istri Jerry Aurum ini mempercayakan seÂgala hal medis anaknya kepada satu dokter kepercayaannya. Ia pun percaya dokternya memÂberikan yang terbaik kepada buah hatinya.
"Saya sudah nggak sempat cari tahu lagi. Selama ini, dokter anaknya itu dokter senior dan insya Allah, amat berhati-hati," cetus Dena.
Pelantun
Jogetin Aja, SambutÂlah dan
Bisa Gila menilai bahwa peristiwa ini adalah peringatan bagi semua pihak untuk lebih berhati-hati dalam memilih obat dan vaksin, terutama untuk anak-anak.
Kendati demikian, pemilik nama lengkap Denada Elizabeth Anggia Ayu Tambunan itu tak setuju si pelaku dijatuhi hukuman mati. Sebab, menurutnya, hanya Allah yang berhak mengambil nyawa manusia. ***