Namun Cheryl bersaudara menganggap hal itu bukan masalah besar. Baginya yang penting dia punya panutan yang bisa ditirunya setiap waktu dan dimintainya nasehat.
"Kami dulu juga tak punya banyak uang. Tapi kami tetap bertahan selama ada makanan di meja kami," kata Cheryl.
"Saya ingat waktu itu sempat sangat menginginkan sebuah boneka Barbie. Tapi karena sanÂgat mahal saya akhirnya hanya bisa mendapatkan sebuah boneka bekas dari tetanggaku," imbuh eks personel
Girls Aloud ini.
Di saat susah itu lah, Cheryl selalu mendapat semangat dari orangtuanya untuk tetap bekerja keras. Cheryl tetap diikutkan les tari sejak usia empat tahun.
Tanpa sadar, kedua orangÂtuanya tersebut telah memÂbukakan jalan bagi Cheryl ke dunia hiburan yang sekarang jadi sumber pendapatan di hidupnya.
"Mereka membuat semuanÂya mungkin bagiku untuk membuat kehidupan yang meÂnakjubkan, melakukan sesuatu yang saya cintai setiap harinÂya," Cheryl menjelaskan.
"Kamu tidak harus berasal dari keluarga yang besar unÂtuk memiliki masa kecil yang menyenangkan, tapi kamu butuh satu sosok. Seseorang yang bisa kamu tiru atau tanyai nasihat setiap waktu."
Pelantun
The Promises ini juga menekankan pentingnya menemukan jati diri bagi para anak muda dalam jalur yang teÂpat. Menurutnya, banyak anak muda yang salah memilih jalan dan akhirnya malah terjerumus ke hal-hal negatif.
"Sangat mudah menemui alasan banyak orang yang saya kenal tidak berhasil di sekolah dan berakhir terjerumus ke jalan yang salah, ada yang berujung pada pengangguran dan bahkan obat terlarang. Sangat menakutkan melihat ini tetap terjadi."
Kepada para remaja yang menjalani ujian akhir untuk sekolah di Inggris dan beÂberapa negara persemakmuran Cheryl berpesan, "Minggu ini jadi titik balik yang luar biasa bagi ratusan ribu anak muda yang memulai babak baru keÂhidupan mereka." ***