Sekolah ini adalah sekolah gratis yang didirikan keduanya di Jalan Lodan Mas, Ancol, Jakarta Utara. Sekolah ini didirikan untuk menampung anak-anak yang tidak bisa mengenyam pendidikan normal yang membutuhkan biaya besar.
Kepada
Rakyat Merdeka Online, ibu kembar sangat senang bisa menularkan ilmu membatik yang mereka dapatkan semenjak kecil. Memang keduanya sempat belajar membatik di dua keraton, yakni Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat dan Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat.
Selain untuk melestarikan budaya bangsa, keduanya juga kompak menyatakan bahwa karya batik buatan anak didiknya kerap dijual atau diikut sertakan di pameran.
"Hasil dari membatik, akan dikumpulkan untuk biaya pendidikan murid-murid di Sekolah Darurat Kartini. Harga batik sendiri bervariasi. Mulai dari Rp 1 juta hingga Rp 5 juta, tergantung tingkat kesulitan dan hasil batik itu sendiri," kata Sri Rosyati beberapa waktu lalu.
Dalam pertemuan singkat dengan redaksi, dua ibu kembar ini juga menunjukkan cara membatik yang benar. Tidak seserius yang dibayangkan, keduanya mencontohkan membatik hanya menggunakan kertas dan pulpen. Namun demikian, cukup memberikan pemahaman bahwa membatik bukanlah pekerjaan yang mudah.
[arp]
BERITA TERKAIT: