Dia rela mengeluarkan uang lebih banyak untuk ongkos nonton di bioskop Singapura, karena puÂsing dan bosan dengan janji-janji PeÂmerintah Indonesia yang katanya akan segera mengizinkan Harry Potter segera tayang di tanah air.
“Ini lagi nyari promo tiket. Abis disini nggak jelas sih,†keluh Yeyen.
Yeyen yakin, tidak hanya dirinya yang berniat nonton sekuel terakhir Harry Potter itu di Singapura.
“Aku yakin banyak yang ke sana. Daripada nunggu di sini, pada ngoÂmong doang janji mau nayaÂngin,†tambahnya.
Bintang sitkom
Bubaran Kantor ini mengaku sangat kecewa dengan perÂmasalahan pemutaran film asing.
“Pendapatku sih salah peÂmerintah ya. Kalau masalah pajak yang belum lunas ya tagih saja ke importirnya. Kalau kayak gini kan bikin kaya negara tetangga,†sindirnya.
Menurut Yeyen, tidak semua orang yang menyukai film
Harry Potter mampu terbang ke SingaÂpura dan menonton di bioskop. Selain menguntungkan negara tetangga, pembajakan juga semakin marak. Maka, masyarakat yang menyukai film Harry Potter memÂburu VCD bajakannya di Glodok.
Dalam penelusuran di Pasar Glodok akhir pekan lalu, ditemukan banyak penjual VCD bajakan film baru
Harry Potter dan
Transformers. Padahal, kualitas gambarnya tidak bagus. Tapi tetap saja banyak yang memburunya.
[rm]