Pertamina mengapalkan satu juta barel minyak mentah dari Aljazair ke Indonesia (Dok Pertamina)
Langkah Pertamina mengapalkan satu juta barel minyak mentah dari Aljazair ke Indonesia dinilai sebagai strategi penting untuk menjaga ketahanan energi nasional di tengah meningkatnya kebutuhan energi dalam negeri.
Pakar Energi Universitas Andalas, Muhammad Makky, menilai kerja sama internasional tersebut perlu mendapat dukungan penuh karena berkontribusi langsung pada pemenuhan kebutuhan energi nasional, khususnya untuk pasokan kilang dalam negeri.
"Langkah Pertamina harus didukung penuh karena kebutuhan energi kita sangat banyak, dan kerja sama ini membantu kebutuhan kilang dalam negeri yang selama ini sangat dibutuhkan,” ujar Makky lewat keterangan resminya, Minggu, 28 Desember 2025.
Langkah strategis ini juga memperkuat posisi Indonesia di mata internasional. Ia menilai keberhasilan Pertamina mengelola aset energi di luar negeri menunjukkan kapasitas perusahaan sebagai pemain penting di sektor energi global.
“Ini akan menjadi perhitungan negara-negara lain bahwa Pertamina memiliki peran dalam energi. Kerja sama ini menjadi branding yang kuat bagi Pertamina agar bisa bersaing di pasar global, sekaligus menjaga ketahanan energi dan mengurangi ketergantungan impor,” katanya.
Senada dengan itu, Pakar Energi Universitas Trisakti, Willy Arafah, menilai pengapalan perdana satu juta barel minyak mentah dari Aljazair merupakan capaian krusial yang mencerminkan kemampuan Pertamina dalam mendiversifikasi sumber pasokan energi.
“Capaian Pertamina dalam mengangkut satu juta barel minyak mentah dari Aljazair merupakan langkah krusial untuk memperkuat ketahanan energi nasional. Ini menunjukkan kemampuan perusahaan dalam mendiversifikasi sumber pasokan dan mengurangi ketergantungan, serta berkontribusi pada stabilitas pasokan energi domestik,” jelas Willy.
Ia juga menekankan pengapalan minyak tersebut menegaskan komitmen Pertamina untuk mengutamakan pemenuhan kebutuhan energi dalam negeri, yang menjadi fondasi penting bagi stabilitas energi dan pertumbuhan ekonomi nasional.
Willy menilai kerja sama jangka panjang Pertamina dengan perusahaan energi nasional Aljazair, Sonatrach, termasuk perpanjangan kontrak kerja sama (PSC) di Blok 405A, memiliki arti strategis bagi keberlanjutan pasokan minyak mentah ke kilang domestik.
“Perpanjangan PSC dan pengapalan minyak ini sangat penting untuk memastikan pasokan minyak mentah yang konsisten bagi industri kilang domestik dan mengurangi risiko gangguan pasokan,” ujarnya.
Menurut Willy, langkah internasional Pertamina tersebut tidak hanya memperluas jaringan global perusahaan, tetapi juga berkontribusi langsung pada upaya mengurangi ketergantungan impor minyak di masa depan.
“Diversifikasi sumber pasokan melalui aset luar negeri seperti di Aljazair akan meningkatkan kemandirian energi nasional dan memperkuat posisi Pertamina sebagai pemain energi global,” pungkasnya.