Berita

Anggota Komisi XIII DPR RI, Meity Rahmatia. (Foto: F-PKS)

Politik

Imigrasi Diminta Perketat Pengawasan TKA di Kawasan Tambang

SELASA, 16 DESEMBER 2025 | 10:10 WIB | LAPORAN: AHMAD ALFIAN

Pengawasan terhadap tenaga kerja asing (TKA) di wilayah Indonesia, khususnya di daerah wisata dan pertambangan dipandang Anggota Komisi XIII DPR RI, Meity Rahmatia, masih sangat lemah. 

Legislator Fraksi PKS Dapil Sulawesi Selatan I tersebut menegaskan bahwa pengawasan tenaga kerja asing menjadi keluhan utama masyarakat dan perlu mendapat perhatian serius dari pihak Imigrasi. 

Khusus di Sulawesi Selatan, ini merupakan wilayah penyangga Indonesia Timur, sehingga intensitas mobilitas pekerja asing di daerah itu cukup tinggi. Karenanya, ia meminta imigrasi memperketat kontrol di lapangan, terutama di area pelabuhan dan pintu masuk lainnya.


“Jangan sampai pengawasan di Imigrasi tidak ada, jangan sampai tidak ada kontrol di lapangan. Kok bisa tidak ada catatan dari Imigrasi terkait pekerja asing? Mana catatan Imigrasi soal 50 pekerja asing yang masuk melalui Kementerian Ekonomi pada 2011? Ini jadi pertanyaan masyarakat, jadi saya mohon ini menjadi perhatian,” tegasnya lewat keterangan resminya dikutip Selasa, 16 Desember 2025.

Di sisi lain, Meity juga memberikan apresiasi kepada Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) yang dinilai telah bekerja optimal dalam memberikan bantuan serta pendampingan psikologis kepada masyarakat.

“LPSK datang itu seperti malaikat, karena selalu memberi bantuan dan perhatian psikologis. Saya meminta perhatian khusus untuk Kabupaten Jeneponto, karena di sana masyarakat sering mengalami pelecehan. Ini aspirasi yang kami terima langsung saat turun ke lapangan,” ungkapnya.

Seluruh hasil reses Komisi XIII DPR RI selama kunjungan kerja ke Sulawesi Selatan akan disampaikan secara tertulis kepada kementerian terkait. Meity menegaskan bahwa aspirasi dan harapan dari mitra kerja Komisi XIII di Sulsel perlu mendapatkan perhatian serius dari pemerintah pusat.

“Ada 10 kesimpulan yang disepakati bersama dari hasil rapat dengar pendapat selama reses Komisi XIII. Semua akan kami dorong ke pusat, baik yang terkait dengan imigrasi, HAM, hukum, LPSK, dan lainnya,” tutupnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

UNJ Gelar Diskusi dan Galang Donasi Kemanusiaan untuk Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:10

Skandal Sertifikasi K3: KPK Panggil Irjen Kemnaker, Total Aliran Dana Rp81 Miliar

Selasa, 16 Desember 2025 | 12:04

KPU Raih Lembaga Terinformatif dari Komisi Informasi

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:41

Dipimpin Ferry Juliantono, Kemenkop Masuk 10 Besar Badan Publik Informatif

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:13

KPK Janji Usut Anggota Komisi XI DPR Lain dalam Kasus Dana CSR BI-OJK

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:12

Harga Minyak Turun Dipicu Melemahnya Data Ekonomi China

Selasa, 16 Desember 2025 | 11:03

Kritik “Wisata Bencana”, Prabowo Tak Ingin Menteri Kabinet Cuma Gemar Bersolek

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:56

Din Syamsuddin Dorong UMJ jadi Universitas Kelas Dunia di Usia 70 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:54

Tentang Natal Bersama, Wamenag Ingatkan Itu Perayaan Umat Kristiani Kemenag Bukan Lintas Agama

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:46

Dolar AS Melemah di Tengah Pekan Krusial Bank Sentral

Selasa, 16 Desember 2025 | 10:33

Selengkapnya