Berita

Ilustrasi (Artificial Inteligence)

Bisnis

Kredibilitas Fiskal Indonesia Diuji: Jalan Berat Menuju Pulihnya Kepercayaan

SENIN, 15 DESEMBER 2025 | 11:00 WIB | LAPORAN: RENI ERINA

Kepemilikan asing di pasar Surat Utang Negara (SBN) Indonesia telah merosot ke level terendah sejak Januari 2007 atau sekitar 13 persen dari total obligasi beredar. 

Menurut Bloomberg, eksodus ini, dengan arus keluar bersih obligasi negara senilai 4,6 miliar Dolar AS sepanjang tahun ini, mencerminkan goyahnya kepercayaan investor global terhadap aset yang sebelumnya menjadi primadona.

Menurut Ze Yi Ang, Manajer Portofolio di Allianz Global Investor, situasi ini adalah bentuk penilaian ulang kredibilitas kebijakan Indonesia oleh investor. Kekhawatiran utama adalah masalah tata kelola dan keberlanjutan fiskal, diperburuk oleh gejolak politik, termasuk pengunduran diri Menteri Keuangan, dan ketidakpastian kebijakan terkait program belanja sosial berskala besar.


“Indonesia sedang mengalami penilaian ulang kredibilitas akibat kekhawatiran investor terhadap tata kelola dan keberlanjutan fiskal,” ujar Ze Yi Ang, dikutip redaksi di Jakarta, Senin 14 Desember 2025.

Tekanan di pasar obligasi berdampak langsung pada nilai tukar Rupiah, yang melemah lebih dari 3 persen sepanjang tahun ini, menjadikannya salah satu mata uang dengan kinerja terburuk di Asia. Pelemahan ini menggerus imbal hasil obligasi dalam mata uang lokal bagi investor global, sehingga kalah bersaing dengan negara-negara tetangga.

Meskipun investor asing hengkang, investor domestik justru meningkatkan pembelian. Goldman Sachs menilai ketidakseimbangan ini mencerminkan ketidakjelasan arah kebijakan ke depan. Ketergantungan yang berlebihan pada investor lokal berisiko melemahkan posisi Indonesia sebagai tolok ukur pasar negara berkembang.

Di tengah kondisi ini, stabilitas politik dan kejelasan arah kebijakan fiskal menjadi faktor penentu utama, apakah kepercayaan investor asing dapat dipulihankan kembali.

Investor membutuhkan sinyal kuat yang menjamin keberlanjutan fiskal dan arah tata kelola pemerintahan yang jelas. Sementara menunggu kejelasan, sebagian investor kini memilih bersikap selektif. 

Sejumlah manajer investasi merekomendasikan obligasi tenor menengah hingga panjang dengan ekspektasi pelonggaran moneter. Investor global lainnya mulai beralih ke pasar saham, fokus pada emiten berorientasi ekspor yang diuntungkan oleh pelemahan Rupiah.

Tanpa sinyal politik dan fiskal yang meyakinkan, pasar keuangan Indonesia diperkirakan akan terus bergerak dalam bayang-bayang kehati-hatian investor global, sementara tekanan terhadap Rupiah diproyeksikan berlanjut. MUFG Bank memproyeksikan Rupiah berpotensi melemah hingga Rp17.000$ per Dolar AS.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Bahlil Minta Maaf Usai Prank Presiden Prabowo

Selasa, 09 Desember 2025 | 18:00

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

Pidato Prabowo buat Roy Suryo: Jangan Lihat ke Belakang

Senin, 08 Desember 2025 | 12:15

UPDATE

Dituding Biang Kerok Banjir Sumatera, Saham Toba Pulp Digembok BEI

Kamis, 18 Desember 2025 | 14:13

Kapolda Metro Jaya Kukuhkan 1.000 Nelayan Jadi Mitra Keamanan Laut Kepulauan Seribu

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:56

OTT Jaksa di Banten: KPK Pastikan Sudah Berkoordinasi dengan Kejaksaan Agung

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:49

Momen Ibu-Ibu Pengungsi Agam Nyanyikan Indonesia Raya Saat Ditengok Prabowo

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:41

Pasar Kripto Bergolak: Investor Mulai Selektif dan Waspada

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:31

Pimpinan KPK Benarkan Tangkap Oknum Jaksa dalam OTT di Banten

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:21

Waspada Angin Kencang Berpotensi Terjang Perairan Jakarta

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:02

DPR: Pembelian Kampung Haji harus Akuntabel

Kamis, 18 Desember 2025 | 13:01

Target Ekonomi 8 Persen Membutuhkan Kolaborasi

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:58

Film TIMUR Sajikan Ketegangan Operasi Militer Prabowo Subianto di Papua

Kamis, 18 Desember 2025 | 12:48

Selengkapnya