Berita

Ilustrasi: Bendera Malaysia. (Foto: Pixabay)

Dunia

PM Malaysia Tolak Rekomendasi Bank Dunia Naikkan Harga BBM

MINGGU, 07 DESEMBER 2025 | 00:36 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Bank Dunia menilai skema harga ganda bahan bakar minyak (BBM) RON 95 di Malaysia tidak efektif menekan kebocoran subsidi dan lebih banyak menguntungkan kelompok kaya. 

Untuk itu, lembaga tersebut menyarankan pemerintah Negeri Jiran untuk menerapkan harga mengambang (floating price) yang mengikuti harga pasar.

World Bank Lead Economist for Malaysia, Apurva Sanghi menilai harga subsidi RON 95 sebesar 1,99 ringgit (Rp8.077) per liter yang hanya berlaku bagi warga Malaysia, sementara warga negara asing (WNA) dikenakan harga 2,60 ringgit (Rp10.533). Hal ini disebut membuka ruang ketidakefisienan.


"Orang kaya Malaysia tidak dikecualikan (dari harga subsidi BBM RON 95)+ mereka punya banyak mobil + lebih sering berkendara. Jadi, mereka tetap yang paling diuntungkan (secara absolut)," jelasnya dalam thread di akun @ApurvaSanghi, dikutip Sabtu, 6 Desember 2025.

Sanghi menolak skema harga ganda yang dianggap tidak memberi manfaat fiskal signifikan bagi pemerintah Malaysia. Ia mengakui WNA mungkin akan mengurangi penggunaan kendaraan pribadi akibat harga lebih mahal. 

Namun, warga Malaysia berpenghasilan tinggi cenderung tetap sering berkendara karena harga subsidi tetap murah bagi mereka.

"Ini melemahkan dorongan untuk mobil pribadi yang lebih bersih dan penggunaan transportasi umum," ujarnya.

Ia kemudian menyarankan formula yang lazim digunakan banyak negara dengan harga BBM yang mengikuti pasar ditambah bantuan tunai yang tepat sasaran bagi kelompok rentan.

Di sisi lain, Sanghi mempertanyakan estimasi pemerintah Malaysia yang menyebut kebijakan harga ganda dapat menghemat 2,5 miliar ringgit. Menurutnya, angka itu terlalu bergantung pada asumsi bahwa orang asing akan tetap membeli BBM dengan harga lebih mahal.

"Penetapan harga ganda; bahan bakar yang lebih murah; dan subsidi untuk semua (warga Malaysia) mengundang kebocoran, penggunaan berlebihan, dan penghematan fiskal yang tidak signifikan," tegasnya.

Sementara itu, Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menolak usulan Bank Dunia tersebut. Ia menegaskan bahwa pemerintah tetap mempertahankan program Budi Madani RON95 (Budi95) yang dinilai lebih sesuai kondisi Malaysia.

Ia menyebut skema subsidi yang kini diterapkan adalah langkah bijaksana yang berhasil mengurangi beban belanja negara tanpa mengorbankan kesejahteraan rakyat. 

“Hal ini menunjukkan bahwa pendekatan kami bijaksana dan kami mengambil tindakan yang dapat bermanfaat bagi masyarakat. Alhamdulillah, subsidi RON 95 yang ditargetkan di seluruh Malaysia telah mendapat respons yang sangat baik dan positif,” kata Anwar di Dewan Negara dikutip dari Malaymail.


Populer

Bobby dan Raja Juli Paling Bertanggung Jawab terhadap Bencana di Sumut

Senin, 01 Desember 2025 | 02:29

NU dan Muhammadiyah Dikutuk Tambang

Minggu, 30 November 2025 | 02:12

Padang Diterjang Banjir Bandang

Jumat, 28 November 2025 | 00:32

Sergap Kapal Nikel

Kamis, 27 November 2025 | 05:59

Peluncuran Tiga Pusat Studi Baru

Jumat, 28 November 2025 | 02:08

Bersihkan Sisa Bencana

Jumat, 28 November 2025 | 04:14

Evakuasi Banjir Tapsel

Kamis, 27 November 2025 | 03:45

UPDATE

Hukum Bisa Direkayasa tapi Alam Tak Pernah Bohong

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:06

Presiden Prabowo Gelar Ratas Percepatan Pemulihan Bencana Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 22:04

Pesantren Ekologi Al-Mizan Tanam 1.000 Pohon Lawan Banjir hingga Cuaca Ekstrem

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:58

Taiwan Tuduh China Gelar Operasi Militer di LCS

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:52

ASG-PIK2 Salurkan Permodalan Rp21,4 Miliar untuk 214 Koperasi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:41

Aksi Bersama Bangun Ribuan Meter Jembatan Diganjar Penghargaan Sasaka

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Dua Jembatan Bailey Dipasang, Medan–Banda Aceh akan Terhubung Kembali

Sabtu, 06 Desember 2025 | 21:29

Saling Buka Rahasia, Konflik Elite PBNU Sulit Dipulihkan

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:48

Isu 1,6 Juta Hektare Hutan Riau Fitnah Politik terhadap Zulhas

Sabtu, 06 Desember 2025 | 20:29

Kemensos Dirikan Dapur Produksi 164 Ribu Porsi Makanan di Tiga WIlayah Sumatera

Sabtu, 06 Desember 2025 | 19:55

Selengkapnya