Berita

Presiden Lebanon Joseph Aoun. (Foto: Arab News)

Dunia

Presiden Lebanon Tegaskan Tak Ingin Perang, Desak Israel Stop Agresi

SABTU, 06 DESEMBER 2025 | 15:27 WIB | LAPORAN: ALIFIA DWI RAMANDHITA

Presiden Lebanon Joseph Aoun menegaskan pemerintahnya tidak menginginkan konflik baru dengan Israel, di tengah situasi yang kembali memanas di kawasan.

"Lebanon tidak menginginkan perang (dengan Israel) lagi. Rakyat Lebanon sudah cukup menderita dan tidak akan ada jalan kembali," ujar Aoun dalam pernyataannya di hadapan delegasi Dewan Keamanan PBB (DK PBB) pada Jumat, 5 Desember 2025.

Mengutip AFP pada Sabtu, 6 Desember 2025, ia menekankan bahwa masyarakat Lebanon telah menanggung dampak berkepanjangan akibat eskalasi militer dan kini membutuhkan solusi yang lebih berkelanjutan.


Aoun meminta para utusan PBB memberikan dukungan penuh terhadap upaya Angkatan Darat Lebanon dalam melucuti persenjataan kelompok-kelompok bersenjata non-negara, termasuk Hizbullah. Pemerintah menargetkan tahap pertama dari rencana penataan keamanan nasional rampung sebelum akhir tahun.

"Tentara Lebanon akan memainkan perannya sepenuhnya. Komunitas internasional harus mendukung dan membantunya," tegas Aoun.

Dalam pernyataan yang sama, Presiden Aoun mendesak Israel untuk segera melakukan gencatan senjata dan menarik mundur pasukannya dari wilayah Lebanon selatan. Menurut dia, setiap kemajuan dalam negosiasi antara Beirut dan PBB sangat bergantung pada langkah Israel di lapangan.

Aoun memastikan rencana penataan keamanan tetap akan dilanjutkan, meskipun situasi di perbatasan selatan masih rapuh. Ia menyebut warga Lebanon sudah terlalu lama hidup dalam ketidakpastian akibat siklus kekerasan yang tak kunjung berakhir.

Adapun komite yang mengurus proses dialog tersebut akan membuka putaran baru pembicaraan pada 19 Desember mendatang, kali ini dengan melibatkan elemen masyarakat sipil.

Upaya diplomasi pemerintah Lebanon ini mendapat dukungan dari Wakil Sekretaris Jenderal Hizbullah, Naim Qassem. Sebagai catatan, pada November 2024 lalu kedua pihak telah menyepakati gencatan senjata untuk mengakhiri permusuhan antara Israel dan Hizbullah. 

Namun Israel tetap melancarkan serangan ke wilayah Lebanon dan mempertahankan keberadaan militernya di lima titik strategis di Lebanon selatan, memicu kekhawatiran eskalasi baru di sepanjang perbatasan.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

UPDATE

Program Belanja Dikebut, Pemerintah Kejar Transaksi Rp110 Triliun

Sabtu, 27 Desember 2025 | 08:07

OJK Ingatkan Risiko Tinggi di Asuransi Kredit

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:48

Australia Dukung Serangan Udara AS terhadap ISIS di Nigeria

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:32

Libur Natal Pangkas Hari Perdagangan, Nilai Transaksi BEI Turun Tajam

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:17

Israel Pecat Tentara Cadangan yang Tabrak Warga Palestina saat Shalat

Sabtu, 27 Desember 2025 | 07:03

Barzakh itu Indah

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:38

Wagub Babel Hellyana seperti Sendirian

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:21

Banjir Cirebon Cermin Politik Infrastruktur Nasional Rapuh

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:13

Jokowi sedang Balas Dendam terhadap Roy Suryo Cs

Sabtu, 27 Desember 2025 | 06:06

Komdigi Ajak Warga Perkuat Literasi Data Pribadi

Sabtu, 27 Desember 2025 | 05:47

Selengkapnya